"Lebih ada tantangan lari di tanjakan daripada di jalur yang rata ya," katanya.
Rutin berlari sedikitnya dua kali seminggu membuat Hadi merasakan manfaatnya.
"Badan terasa sehat," katanya.
Seorang diri
Lantas, ikhwal lebih memilih berlari seorang diri ketimbang bersama sama dengan pelari lainnya, Hadi rupanya punya pertimbangan sendiri.
"Saya jadi punya waktu berkomunikasi dengan diri sendiri saat berlari," ungkapnya.
Sejauh pengalamannya, papar Hadi, berkomunikasi dengan diri sendiri punya faedah.
"Dengan seringnya berkomunikasi itu, saya terbantu menemukan solusi dari, misalnya, beban pekerjaan yang berat," kata blasteran Jawa-Swiss ini.
Baca juga: Harapan agar Borobudur Marathon Jadi Maraton Terbaik di Indonesia
"Jadi, saya dapat dua manfaat dari berolahraga lari," katanya.
Lebih lanjut, Hadi mengatakan bahwa pihaknya masih terus mengupayakan penggalangan dana bahkan hingga RTC 2019 usai.
RTC 2019 dilaksanakan tiga hari mulai 26 Juli 2019.
"Penggalangan dana melalui crowdfunding kami buka hingga 17 Agustus 2019," kata Hadi.
Data termutakhir menunjukkan, total dana yang sudah terkumpul menyentuh angka Rp 2,5 miliar.
RTC 2019 melibatkan 300 pelari dari 90 komunitas lari, serta 6400 donatur.
"Kami ingin mewujudkan pengasuhan berkualitas bagi 5.500 anak," ujar Hadi.
SOS Children's Villages Indonesia ada di 10 kota di Indonesia, salah satunya ada di Tabanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.