William
Sebagai salah satu pengusaha di bidang makanan, William ingin tetap bisa menyalurkan hobinya dalam berlari. Alasan itu jadi salah satu motivasi dalam dirinya untuk mengikuti Tambora Running Lintas Sumbawa 320 kilometer.
"Pengin mengapresiasi diri sendiri lewat hobi. Sebelumnya kan mungkin waktu olahraga enggak ada prestasi, enggak diseriusi," kata William.
Untuk menghadapi perlombaan, pria 30 tahun ini berlatih dengan berlari setiap hari, dengan jarak tempuh kurang lebih 10 kilometer. Setelah terbiasa dengan 10 kilometer, dia menaikkan jarak tempuhnya dengan yang lebih tinggi, yaitu 20 hingga 30 kilometer.
William memahami bahwa lomba lari yang dia ikuti tidak menuntut kecepatan, sehingga saat berlomba nanti, akan fokus untuk mempertahankan ketahanan fisik agar dapat terus berlari. Dia juga mengonsumsi buah sehari minimal setengah kilogram sebagai bekal nutrisi saat berlari.
Abdul Aziz Dermawan
Sama dengan Lily, Aziz (23) juga merupakan peserta Tambora Running tahun 2015 yang ikut lagi tahun ini. Setelah kakinya sempat cedera hingga membuatnya terpaksa menyerah, kali ini Aziz mengaku menyiapkan dirinya lebih baik dengan harapan bisa melewati kilometer tempat dia menyerah kemarin.
"Saya sih pengin ngelewatin yang 190 kilometer kemarin itu. Kan baru sampai 190 km tuh, sekarang pengin ngelewatin itu dan bisa sampai finis," tutur Aziz.
Terkait cedera di kakinya tahun lalu, Aziz mengaku sudah mengantisipasi hal tersebut. Bentuk antisipasi yang dilakukan adalah dengan rutin latihan untuk menguatkan otot kakinya.
"Saya rasa sih lututnya sudah agak aman sekarang," ujar dia.
Menurut Aziz, tidak ada target khusus dalam perlombaan kali ini. Dia hanya berharap agar dapat melalui jalan setelah 190 kilometer tempat kakinya cedera untuk menikmati pemandangan dan suasana di sana hingga ke garis finis.