SUMBAWA BARAT, KOMPAS.com - Penyelenggaraan Tambora Running Lintas Sumbawa 320 kilometer akan dimulai pada Rabu (13/4/2016) siang.
Kegiatan yang masih merupakan bagian dalam penyelenggaraan Festival Pesona Tambora 2016 ini diikuti oleh 11 orang pelari dari berbagai macam umur dan latar belakang yang berbeda satu sama lain.
Kepada KompasTravel, 10 pelari yang berpartisipasi mengungkapkan bagaimana mereka mempersiapkan diri dan harapannya dalam mengikuti lomba lari. Di mata mereka, perlombaan kali ini merupakan lomba terpanjang dan terberat ini.
Satu peserta lagi atas nama Adlan Djohan (52) masih dalam perjalanan menuju titik kumpul di Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat. Adapun satu pendaftar atas nama Yeo Joon Kiat dari Singapura batal mengikuti perlombaan ini.
Lintas Sumbawa 320 kilometer akan dimulai besok siang, dengan rute melewati bagian tengah Pulau Sumbawa hingga ke garis finis di Doro Ncanga di kaki Gunung Tambora.
Eni Rosita
Sebagai satu dari dua peserta perempuan, Eni merasa tertantang untuk mengikuti perlombaan ini. Dia sengaja mendaftarkan diri karena juga belum pernah mengunjungi Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
"Motivasi pertama, ini lari paling jauh yang aku pernah ikuti. Belum pernah ke sini, pengin jalan-jalan juga sama challenge buat diri sendiri," kata Eni.
Perempuan berumur 37 tahun ini mengungkapkan, dirinya sudah menghimpun informasi dari peserta Tambora Running tahun lalu untuk mendapatkan gambaran seperti apa medan yang akan dihadapi nantinya.
Eni juga menjalani latihan dengan lari di dalam kondisi cuaca panas, mengingat salah satu tantangan terbesar untuk lari di Sumbawa adalah terik matahari yang menyengat.
"Harapan saya nanti bisa finis sehat tanpa cedera," tutur dia.