Selain itu, acara diisi juga oleh presentasi duta besar pawai obor, penampilan musik dawai tradisional Jepang shamisen, dan sejumlah pidato.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe termasuk yang berpidato pada kesempatan tersebut.
"Enam tahun berlalu cepat," kata Shinzo saat mengenang penunjukan Tokyo sebagai tuan rumah Olimpiade di Buenos Aires pada 2013.
"Saya senang mendengar persiapan sesuai dengan yang direncanakan," ujarnya.
Baca juga: Di Balik Kelolosan Lalu Muhammad Zohri ke Olimpiade Tokyo 2020
Kendala
Sejatinya, persiapan untuk menuju 2020 tidaklah semulus yang diperkirakan.
Presiden Komite Olimpiade Jepang Tsunekazu Takeda mengundurkan diri pada 2019.
Pasalnya, ada dugaan korupsi terkait pengajuan diri Jepang sebagai tuan rumah Olimpiade 2020.
Tak cuma itu, pada 2015, panitia penyelenggara membatalkan desain asli logo.
Masalahnya, ada tuduhan pembuatan logo itu menjiplak alias plagiarisme.
Kemudian, terjadinya pembengkakan jumlah dana dari perkiraan di bawah 7 miliar dollar AS.
Per Desember 2018, Tokyo harus merogoh kocek hingga 12,6 miliar dollar AS.
Kenaikan biaya ini, kemungkinan besar, bisa diimbangi dengan pendapatan sponsor lokal yang melewati angka 3 miliar dollar AS.
Angka ini adalah yang tertinggi di antara Olimpiade lainnya.
Selain itu, penyelenggaraan Olimpiade 2020 Tokyo harus dilengkapi dengan upaya pencegahan hawa panas.