Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekad Mulia Nadllima Layla, Karateka Muda dan Berprestasi

Kompas.com - 10/09/2018, 15:39 WIB
Erwin Hutapea,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – "Di mana ada kemauan, di situ ada jalan." Kutipan kata-kata motivasi itu rasanya cocok untuk menggambarkan kehidupan Nadllima Layla.

Gadis kecil yang sekarang duduk di kelas VI SD Rawa Badak Utara (RBU) 03, Kecamatan Koja, Jakarta Utara ini berhasil meraih berbagai prestasi membanggakan berkat kerja kerasnya.

Berawal dari kesukaannya terhadap olahraga bela diri, Nadllima mengikuti latihan karate hingga akhirnya meraih berbagai prestasi yang membanggakan.

Lebih kurang tiga tahun yang lalu, Nadllima mendapat tawaran dari teman-teman di dekat rumahnya untuk mendaftarkan diri mengikuti latihan karate.

Dia mengaku sebenarnya lebih menyukai taekwondo karena ibunya juga pernah mengikuti latihan bela diri asal Korea itu.

Namun, karena banyak teman yang mengikuti karate, dia pun memutuskan bergabung bersama mereka.

Baca juga: Tunggu Upacara Medali, Tim Karate Jepang Bantu Rapikan Matras Latihan

"Tadinya mau latihan taekwondo karena dulu mama juga ikut. Terus, ada teman yang bawain formulir untuk ikut karate. Karena banyak teman ikut karate, jadinya saya ikut dan karena suka juga," ujar Nadllima mengawali kisahnya saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (3/9/2018), di sekolahnya.

Kali pertama Nadllima mengikuti latihan di Mapolsek Koja. Tidak lama kemudian, tempat latihan dipindah ke Gelanggang Remaja Jakarta Utara (GRJU). Di sana, dia berlatih hingga sekitar dua tahun.

Setelah itu, Nadllima mengikuti latihan rutin dengan jadwal yang cukup padat. Dia harus berlatih di gedung latihan di daerah Jatinegara, Jakarta Timur, tiga kali dalam sepekan, yakni setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu sore.

Pada hari Minggu pukul 16.00 WIB, Nadllima juga harus mengikuti latihan di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Baca juga: Beasiswa Antarkan Juara Dunia Karate Asal Indonesia Bersekolah Lagi

Latihan rutin dilakukan untuk mempersiapkan diri menjelang Pekan Olahraga Daerah Provinsi DKI Jakarta.

Setiap kali latihan, ibunda Nadllima yang merupakan seorang ibu rumah tangga selalu setia mengantar dan menemaninya.

"Kalau orangtua mendukung. Mereka bilang jangan malas-malasan, latihan terus biar bisa ngangkat derajat keluarga dan enggak direndahkan orang lain," tutur Nadllima menirukan nasihat orangtuanya.

Nadllima Layla (kiri) sedang berlatih karate bersama temannya.Dokumen pribadi Nadllima Layla (kiri) sedang berlatih karate bersama temannya.

Nadllima mengenakan sabuk putih saat kali pertama latihan karate. Kini, sabuk coklat telah terikat di pinggangnya.

Perjuangannya mengikuti pelajaran di sekolah dan latihan karate tidak gampang. Dia tidak jarang kelelahan karena harus mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah dari pagi hingga siang dan berlatih karate pada sore hari.

Selain lelah, Nadllima juga sering lemas karena kurang makan. Bukan karena sibuk hingga tidak sempat makan, melainkan kondisi ekonomi keluarganya membuat Nadllima tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.

Baca juga: Hanya Makan Mi Instan, Fauzan Sukses Juara Dunia Karate di Ceko

"Masalah kalau mau latihan itu kadang lemas, kurang tenaga karena telat makan. Pulang sekolah belum tentu makan, kadang-kadang enggak ada duitnya untuk beli makan," tutur Nadllima. 

"Kalau udah capek pulang sekolah terus tidur, bangun jam 4 sore terus latihan," kata bocah bernama lengkap Nadllima Layla itu.

Pola makan yang tidak tentu itulah yang sering membuatnya merasa sakit perut saat berlatih karate.

Kondisi ekonomi keluarganya terbilang sangat kurang karena ayahnya bekerja sebagai buruh serabutan.

"Kadang ayah enggak dapat duit. Jajan cuma pagi, sampai pulang duitnya kasih mama. Nunggu ayah kalau udah pulang baru beli nasi. Kadang dibangunin pas tidur untuk makan, nanti tidur lagi," lanjutnya.

Baca juga: Fauzan, Juara Dunia Karate Asal Indonesia yang Idolai Jackie Chan

Nadllima sering kali makan siang digabung sekaligus dengan makan sore saat di tempat latihan karate. Banyak orang merasa iba kepadanya sehingga mereka memberi makanan dan minuman agar dia mempunyai tenaga dan kuat berlatih.

Selain itu, ibunya memiliki pekerjaan sambilan membantu pelatih dan pengurus di arena latihan untuk menyiapkan konsumsi bagi para atlet yang berlatih di sana.

"Di tempat latihan kadang disediain. Mama suka bantu-bantu pelatih beli air, bikin teh, atau masak air panas. Mama enggak bisa jualan karena kurang modal, tetapi dia senang kerja apa aja yang penting bisa kasih makan," ucap anak perempuan kelahiran 21 November 2006 tersebut.

Latar belakang keluarga

Nadllima merupakan anak terakhir dari empat bersaudara. Ketiga kakaknya sekarang tinggal bersama kakek dari ibunya di Bekasi. Penyebabnya antara lain karena kondisi ekonomi keluarga yang serba pas-pasan.

Kakak pertamanya sudah bekerja sebagai tenaga penjualan di suatu pusat perbelanjaan di Bekasi. Kakak keduanya duduk di kelas XI SMA, tetapi sekarang tidak bisa melanjutkan sekolah karena sakit akibat terjatuh waktu kecil, sedangkan kakaknya yang ketiga saat ini kelas IX SMP.

Baca juga: Menpora Janji Bantu Juara Dunia Karate, Fauzan, Kerja di Pemerintah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com