Untuk diketahui, sejumlah cabang olahraga yang dipertandingkan di antaranya karate, pencak silat, bulu tangkis, atletik, dan renang.
Peserta yang mengikuti O2SN adalah para siswa SD, SMP, dan SMA dari seluruh Indonesia. Nantinya, perhelatan olahraga untuk siswa itu digelar pada 16 sampai 22 September 2018 di Kota Yogyakarta.
"Untuk O2SN di Jogja, saya ikut mewakili DKI. Ada juga wakil dari Jakarta Timur. Itu sesuai tingkat umur dari SD sampai SMA. Sekarang ada latihan tambahan sendiri," kata Nadllima.
Dia pun berusaha mendapat berbagai ilmu untuk menambah kemampuan karatenya, termasuk melalui orang-orang yang dikenalnya.
Pada Asian Games 2018 yang baru lalu, sebenarnya dia sangat ingin menonton pertandingan atlet karate putra Indonesia bernama Ahmad Zigi Zaresta.
Zigi merupakan seniornya dan mereka pernah berlatih bersama-sama di tempat latihan di Jatinegara. Namun, karena sekarang Zigi sudah menjadi atlet nasional, latihannya pun berpindah ke pelatnas sehingga mereka tidak pernah ketemu lagi.
"Sebetulnya mau nonton karate cowok, namanya Zigi Zaresta. Pengin lihat gimana gerakannya. Zigi itu seniorku di Jatinegara. Sekarang dia udah pindah, latihan ke luar negeri juga. Pengin banget seperti dia supaya bisa ngangkat derajat orang tua, bisa dibanggaain," kata Nadllima.
Baca juga: Ahmad Zigi Zaresta Persembahkan Medali untuk Korban Bencana Alam di Lombok
Namun, apa daya, dia tidak bisa menonton aksi laga seniornya itu karena lagi-lagi masalah tidak adanya uang untuk membeli tiket pertandingan.
Maka dari itu, Nadllima bertekad bulat agar bisa memenangi O2SN di cabang olahraga karate yang akan berlangsung beberapa hari lagi.
Begitu banyak prestasi di kejuaraan karate yang diperoleh Nadllima membuat pihak sekolahnya sangat mendukung kegiatan tersebut.
Saat ditemui Kompas.com pada awal September, Kepala SD Rawa Badak Utara (RBU) 03 Sulistyowati mengatakan, pihaknya merasa bangga terhadap Nadllima karena bisa mewakili sekolah, bahkan mewakili Provinsi DKI, ke kejuaraan O2SN tingkat nasional.
"Saya sebagai kepala sekolah di sini bangga karena prestasi karate Nadllima ini bisa membawa nama sekolah yang selama ini belum pernah muncul. Dengan jadi juara tingkat provinsi, alhamdulillah SD RBU 03 jadi dikenal," ujar Sulistyowati.
Dia mengatakan, para guru di sekolah itu juga merasa bangga dan memberi dukungan penuh kepada Nadllima agar bisa semakin maju dan dikenal di tingkat nasional.
Terlebih lagi, Nadllima berasal dari keluarga dengan perekonomian yang kurang mampu. Itulah yang membuat sekolah mewujudnyatakan dukungannya melalui berbagai hal.
Salah satunya dengan menghadiahkan telepon seluler (ponsel) kepada Nadllima. Sebab, selama ini dia sering mengalami kendala komunikasi dengan pelatih dan rekan-rekan latihan, terutama informasi mengenai jadwal latihan dan kejuaraan.
"Karena kami senang sehingga kami kasih hadiah handphone karena dia enggak punya. Sekolah kasih handphone biar komunikasinya lancar," ucap Sulistyowati.
Baca juga: Kisah Arek Suroboyo Rifki Ardiansyah Sumbangkan Emas Asian Games dari Cabor Karate
Masalah komunikasi ini sangat penting. Suatu hari, Nadllima pernah ketinggalan informasi bahwa latihan pada hari itu yang seharusnya diadakan di daerah Kelapa Gading ternyata ditiadakan karena tempatnya dipakai untuk keperluan lain.
Rupanya informasi itu sudah disampaikan lewat aplikasi WhatsApp ke ponsel masing-masing peserta latihan. Namun, karena Nadllima saat itu tidak memiliki ponsel, dia pun tidak tahu ada pemberitahuan tersebut.
Padahal, bagi dia, tidak sedikit uang yang dia keluarkan bersama ibunya untuk bisa datang ke sana. Usahanya pada hari itu pun sia-sia.
Merespons hadiah ponsel itu, Nadllima merasa senang karena tentunya ponsel itu akan memperlancar komunikasinya dengan pelatih dan teman-teman yang lain.
"Senang banget dapat handphone dari sekolah. Sebelum ini pernah masalah waktu mau latihan ke Kelapa Gading udah semangat, pas sampai di sana sepi, enggak ada orang. Kadang cari info latihan harus ke rumah teman dulu naik angkot," katanya.
Selanjutnya, jika nantinya melanjutkan sekolah ke SMP, dia berharap agar pihak sekolah itu mau mempermudah perizinan kepadanya apabila hendak mengikuti latihan ataupun kejuaraan karate.
Harapan itu demi mewujudkan tekadnya yang mulia, yaitu menjadi kebanggaan orangtua sekaligus memperbaiki kondisi perekonomian keluarga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.