”Setelah istirahat sebentar, kami akan langsung latihan tanding melawan beberapa tim untuk persiapan putaran final,” kata Rastafari yang menerapkan disiplin kepada pemain, antara lain pemain harus ada di mes paling lambat pukul 23.00.
Guard Aspac, Xaverius Prawiro, mengungkapkan, penampilan konsisten timnya musim ini karena dua faktor, yaitu pelatih baru dan bergabungnya pemain senior Wahyu Widayat Jati, mantan pemain Satria Muda Britama.
”Masuknya pelatih Rastafari dan Wahyu membuat suasana dalam tim lebih nyaman. Namun, faktor terbesar adalah Wahyu karena ia menjadi inspirasi pemain,” kata Xaverius.
Ketangguhan Aspac akan menghadapi ujian lebih berat pada putaran final, 18-26 Mei, di Yogyakarta. Di sana, akan terjawab apakah Aspac akan menyelesaikan separuh perjalanan dengan sukses atau gagal.