”Dibantu membuat proposal oleh Pak Jimmy dari PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia), saya memasukkan proposal ke perusahaan-perusahaan,” kata ayah satu anak ini.
Akhirnya dia bertemu Tahir, Ketua Umum PTMSI yang juga Wakil Komisaris Utama Bank Mayapada. Dia berupaya meyakinkan soal tekadnya untuk tampil pada Paralympic. ”Saya katakan, saya memang tidak mungkin tampil di olimpiade. Namun, saya bisa berkompetisi di Paralympic,” kenangnya.
Usaha David tak sia-sia, Bank Mayapada bersedia menjadi sponsor. Dukungan lain menyusul dari Indocement, perusahaan perlengkapan tenis meja Butterfly, dan Yayasan Teo Chew.
Selama tahun 2011 ini, ia mengikuti turnamen di Taiwan, Thailand, China, Inggris, dan Ceko. Hasil terbaiknya, dia tampil sebagai juara di Taiwan dan Thailand serta runner-up di Inggris. Sukses ini membuat dia duduk di peringkat ke-10 dunia. Tiket mengikuti Paralympic London 2012 pun telah dia pegang. Tujuh medali emas pada ASEAN Para Games menjadi modal tambahan motivasi menuju London.