"Menurut saya, mereka sangat tidak sensitif dan sangat membeda-bedakan jender, sekaligus rasial pada saat yang bersamaan. Menurut saya, mereka berupaya melakukan bullying," ujar Serena kepada media di Singapura, Minggu (19/10/2014).
"Saya melakukan hal terbaik yang bisa saya lakukan, itu saja. Saya jelas tidak menyukai komentarnya. Saya pikir banyak orang yang tidak menyukainya," sambung petenis 33 tahun tersebut.
Serena juga mengapresiasi keputusan Women’s Tennis Association (WTA) yang melarang Tarpischev terlibat dalam tur tenis putri selama setahun dan diharuskan membayar denda 25.000 dollar AS (Rp 300 juta).
Petenis Rusia, Maria Sharapova, yang selama ini memiliki hubungan kurang harmonis dengan Serena, pun turut bicara.
"Menurut saya, mereka sangat tidak sopan dan tidak punya alasan (untuk melakukannya). Saya senang banyak orang melawan, termasuk WTA," kata Sharapova.
Serena dan Sharapova saat ini berada di Singapura bersama enam petenis putri papan atas lainnya untuk mengikuti WTA Final yang akan berlangsung pada 20-26 Oktober.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.