Marlev Mainaky, asisten pelatih nasional yang mendampingi Simon selama bertanding mengatakan, sebagai pemain yang sudah banyak makan asam garam, pukulan-pukulan Lee memang lebih matang. Hal ini sempat membuat Simon dalam posisi di bawah tekanan dan sulit mengeluarkan serangan-serangannya.
"Lee punya stroke yang lebih matang. Dia juga mengontrol tempo sepanjang permainan. Pukulan-pukulannya tajam semua, jadi Simon sulit mendapat kesempatan untuk menyerang balik," papar Marlev. "Pertahanan Lee rapat sekali. Pada game pertama, Simon banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri. Pukulan lob yang dilakukan Simon tercatat tujuh kali ke luar lapangan."
Dengan demikian, sektor tunggal tidak berhasil mengamankan tempat di semifinal. Satu-satunya wakil Indonesia yang lolos adalah pasangan ganda campuran Irfan Fadhilah/Weni Anggraini yang memenangi partai perang saudara melawan Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja, 21-16, 21-14.