Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai SEA Games 2013, Basuki Ingin Jadi Pelatih Taekwondo

Kompas.com - 23/07/2013, 12:58 WIB
Norma Gesita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Atlet taekwondo peraih emas SEA Games 2011, Basuki Nugroho, ingin menjadi pelatih usai bertanding di SEA Games Myanmar, Desember mendatang. Usia yang sudah menginjak 31 tahun jadi pertimbangan Basuki untuk beralih status.

"Sebenarnya sudah mau berhenti sesudah SEA Games 2011. Tapi, setelah itu, ada PON dan saya masih membela Sumatera Utara karena masih dibutuhkan di sana," ungkap Basuki saat latihan rutin di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta Timur.

Basuki kembali dipanggil masuk pelatnas untuk membela Indonesia pada ajang Islamic Solidarity Games (ISG) dan SEA Games. Dia memutuskan menerima panggilan tersebut karena masih mampu berjuang.

"Memang tidak bisa dipungkiri, peluang Indonesia meraih juara masih di kelas-kelas atas. Saya sendiri turun di kelas 87 kilogram," ungkap Basuki.

Atlet yang sudah 12 tahun berada di pelatnas ini telah dua kali meraih emas di SEA Games, yakni pada 2005 dan 2011. Selain itu, Basuki juga meraih emas pada ISG 2005 di Arab. Tak heran dia kini kembali jadi andalah Indonesia untuk merebut emas di ISG dan SEA Games mendatang.

"SEA Games itu levelnya kecil, tapi gengsinya tinggi," tutur Basuki yang yakin akan merebut emas di Myanmar nanti.

Satu hal yang belum bisa ia capai adalah mendapatkan medali pada ajang Asian Games. Basuki mengaku penasaran karena level pertandingan di Asian Games sudah mencapai level dunia.

"Banyak juara dunia di Asia. Saya masih penasaran karena dua kali ikut dan selalu kalah dari tuan rumah. Dulu, penilaian dilakukan manual, belum menggunakan electric body protector seperti sekarang, jadi biasanya banyak menguntungkan tuan rumah," katanya.

Pada Asian Games 2006, Basuki kalah dari taekwondoin tuan rumah, Qatar. Empat tahun sebelumnya, dia juga kalah dari wakil tuan rumah di Asian Games Korea. "Saya merasa dua-duanya kalah karena dicurangi," ungkapnya.

Meski masih penasaran, Basuki sudah memutuskan untuk tidak mencoba bertanding di Asian Games 2014 mendatang. Keputusan sudah dibuat. Dia akan kembali ke Medan untuk memulai karier sebagai pelatih di sana.

"Di Medan tidak seperti di Jawa. Atlet di sana berkembang sendiri, tanpa pelatih dan tempat berlatih yang memadai. Saya yakin potensi atlet di luar Jawa itu lebih besar, hanya teknik yang kurang. Mereka butuh pelatih yang bisa mengasah kemampuan mereka," ujar Basuki.

Ditanya mengenai kemungkinan menjadi pelatih di pelatnas, Basuki menjawab, "Kalau memang saya dibutuhkan di sini, saya akan kembali. Tapi, untuk jadi pelatih, kan tidak bisa langsung. Saya akan mulai dari Medan dulu. Mungkin nanti setelah berjalan beberapa lama, baru sanggup melatih di sini. Itu pun harus belajar teknik melatih dan membuat program latihan dari pelatih-pelatih senior terlebih dahulu," terangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

Badminton
Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

Badminton
Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

Liga Inggris
Hasil Arsenal Vs  Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Hasil Arsenal Vs Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Liga Inggris
Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Badminton
Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

Badminton
Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

Liga Indonesia
Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

Badminton
Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

Badminton
Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Timnas Indonesia
Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Liga Indonesia
Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan  Indonesia atas Taiwan 1-0

Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan Indonesia atas Taiwan 1-0

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com