Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gabriella Putri Witdarmono
Master Sport Management, Columbia University, New York

Master Sport Management Columbia University, New York; kini bekerja di klub sepak bola.

Menembus Industri Olahraga di Asia

Kompas.com - 12/08/2019, 18:46 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SELAMA satu dekade ini, industri olahraga di Asia berkembang pesat. Sejak China menjadi tuan rumah Olimpiade 2008, makin banyak acara olahraga berskala internasional diadakan di Asia.

Indonesia pun sempat menjadi tuan rumah yang sukses dari Asian Games XVIII pada 18 Agustus – 2 September 2018 lalu.

Cepatnya pertumbuhan olahraga di Asia ini menarik perhatian organisasi-organisasi olahraga dunia. Mereka berlomba masuk dalam industri ini, karena olahraga Asia memiliki satu pemicu utama, yaitu besarnya jumlah penduduk, yang menjadi modal terciptanya generasi fans masa mendatang.

Dalam beberapa tahun terakhir misalnya, dari sisi komersial, National Basketball Association (NBA) merupakan salah satu organisasi olahraga yang paling berhasil, untuk mengembangkan branding.

Diawali dengan perekrutan Yao Ming ke NBA pada awal 2000-an, serta berbagai macam aktivitas marketing seperti tur pra-musim, bola basket menjadi salah satu olahraga terpopuler di China.

Majalah Forbes (Agustus 2017), mencatat, sekitar 18 persen penduduk China, atau sekitar 235 juta orang (data 2005), athletically engaged bermain bola basket.

Di cabang sepak bola, juga makin banyak nama Asia, yang menjadi pemilik klub internasional. Pada 2016 misalnya, pengusaha Chen Yangseng bersama dengan Rastar Group mengakuisisi saham RCD Español sebanyak 45,1 persen.

Meskipun beberapa perusahaan Asia sudah berani mensponsori berbagai kegiatan klub-klub elite dunia, namun belum ada sebuah organisasi olahraga, yang mampu mendominasi. Misalnya, kesuksesan cabang bola basket di China, ketika coba diterapkan oleh NBA di India, hasilnya belum memuaskan.

Juga, acara besar seperti International Champions Cup, di mana tim-tim besar sepak bola Eropa datang untuk uji tanding para-musim, belum mampu membuat masyarakat Asia berkembang dalam ilmu dan strategi sebuah kegiatan olahraga.


Pengembangan nilai melalui edukasi

Saat ini, menyadari tren yang ada, berbagai organisasi olahraga tidak lagi mengandalkan eksploitasi dan promosi dalam strategi marketing mereka. Itu semua sudah dianggap tidak efektif lagi.

Keberhasilan NBA mendapatkan atensi masyarakat China, tidak semata karena ada seorang atlit lokal yang bermain di NBA. Yao Ming, yang pernah bermain di Houston Rockets (2005-2011), misalnya, adalah seorang atlit yang berkualitas, bukan hanya sekedar gimmick.

Maka, sadar akan pentingnya membangun real skills and values, semakin banyak organisasi olahraga, yang melakukan investasi pembangunan usia dini, dan pencarian talenta. Salah satu contoh adalah Ultimate Fighting Championship/UFC.

Mereka baru saja membuka fasilitas latihan di Shanghai, dengan luas lebih dari 8.500 meter persegi. UFC, yang masih tertinggal dari sisi market share dibandingkan dengan kompetitornya, One Championship, memang fokus memberikan akses atau roadmap to success bagi para atlit lokal, agar bisa bertarung di level internasional.

Juga di Indonesia, kini makin banyak akademi sepak bola internasional, seperti La Liga Academy (Spanyol), Inter Academy (Italia), dan UCAM Academy dari Murcia (Spanyol), masuk ke Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesulitan Pelatih Persib soal Championship Series Liga 1 Ditunda

Kesulitan Pelatih Persib soal Championship Series Liga 1 Ditunda

Liga Indonesia
Link Live Streaming Bayern Vs Madrid, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Bayern Vs Madrid, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
Jadwal Final dan Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024

Jadwal Final dan Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Kalah dari Uzbekistan, VAR Tak Bisa Disalahkan

Indonesia Kalah dari Uzbekistan, VAR Tak Bisa Disalahkan

Timnas Indonesia
Perjuangan PSS Lolos Degradasi Bekuk Persib, Sang Penentu Emosional

Perjuangan PSS Lolos Degradasi Bekuk Persib, Sang Penentu Emosional

Liga Indonesia
Erick Thohir Sebut Calvin Verdonk-Jens Raven dalam Proses Naturalisasi

Erick Thohir Sebut Calvin Verdonk-Jens Raven dalam Proses Naturalisasi

Timnas Indonesia
PSS Vs Persib, Saat Pelapis Maung Kandas 10 Pemain Elang Jawa

PSS Vs Persib, Saat Pelapis Maung Kandas 10 Pemain Elang Jawa

Liga Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan: Jangan Kecilkan Perjuangan Garuda, Tetap Dukung

Indonesia Vs Uzbekistan: Jangan Kecilkan Perjuangan Garuda, Tetap Dukung

Timnas Indonesia
Tim Piala Uber Indonesia Siap Hadapi Jepang dengan Kekuatan Penuh

Tim Piala Uber Indonesia Siap Hadapi Jepang dengan Kekuatan Penuh

Badminton
Hasil Lengkap Liga 1: RANS Nusantara Jadi Tim Terakhir yang Degradasi

Hasil Lengkap Liga 1: RANS Nusantara Jadi Tim Terakhir yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persija Vs PSIS 2-1, Macan Kemayoran Sukses Menang di Kandang

Hasil Persija Vs PSIS 2-1, Macan Kemayoran Sukses Menang di Kandang

Liga Indonesia
Hasil PSS Vs Persib, Maung Bandung Kalah, Super Elja Selamat

Hasil PSS Vs Persib, Maung Bandung Kalah, Super Elja Selamat

Liga Indonesia
Kiper Keturunan Belanda Maarten Paes Resmi Jadi WNI

Kiper Keturunan Belanda Maarten Paes Resmi Jadi WNI

Liga Indonesia
Irak Yakin Bisa Kalahkan Timnas Indonesia demi Olimpiade Paris

Irak Yakin Bisa Kalahkan Timnas Indonesia demi Olimpiade Paris

Timnas Indonesia
Bayern Vs Madrid, Satu Paket yang Diperlukan untuk Singkirkan El Real

Bayern Vs Madrid, Satu Paket yang Diperlukan untuk Singkirkan El Real

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com