Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertarik Ultramaraton, Waspadai 4 Cedera Ini

Kompas.com - 29/07/2019, 20:25 WIB
Josephus Primus

Penulis

TABANAN, KOMPAS.com - Ibnu Rizal masih bersimbah peluh.

Pada Minggu (28/7/2019) siang yang terik itu, pria yang bakal berulang tahun pada 30 Juni ini baru saja mendapat medali.

Ibnu berhasil menyelesaikan finish pada lari ultramaraton sepanjang 157 kilometer dari Taman Lumintang Kota Denpasar menuju garis akhir di SOS Children's Villages Tabanan di Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.

Lari ultramaraton adalah olahraga lari dengan jarak tempuh di atas 42,195 kilometer.

Lari maraton memang sohor dengan jarak tempuh 42,195 kilometer.

Baca juga: Gandeng SOS Childrens Villages, Persita Tangerang Usung Misi Ini

Ibnu, adalah satu dari 300 pelari ultramaraton yang ikut ambil bagian dalam pencarian donasi bagi lembaga swadaya SOS Children's Villages Indonesia.

Kegiatan itu bertajuk Run To Care (RTC) 2019.

RTC 2019 diselenggarakan mulai Jumat (26/7/2019) sampai dengan Minggu (28/7/2019).

"Lari ultramaraton itu banyak tantangannya," ujarnya.

Baca juga: Berolahraga Lari Seorang Diri, Ini Faedahnya

Pelari tercepat masuk finish kategori pria pada ultramaraton Run To Care (RTC) 2019 menempuh jarak 157 kilometer dari Denpasar-Singaraja-Tabanan pada Jumat (26/7/2019) hingga Minggu (28/7/2019).

Sementara, pelari tercepat masuk finish kategori wanita adalah Indriyati.
SOS Childrens Villages Indonesia Pelari tercepat masuk finish kategori pria pada ultramaraton Run To Care (RTC) 2019 menempuh jarak 157 kilometer dari Denpasar-Singaraja-Tabanan pada Jumat (26/7/2019) hingga Minggu (28/7/2019). Sementara, pelari tercepat masuk finish kategori wanita adalah Indriyati.

Baca juga: Sukses Lahap Jarak Jauh Ultramaraton, Ini Tipsnya

300 pelari

Anak perempuan penghuni SOS Childrens Villages Tabanan Bali menari Tari Bumbung saat hari terakhir perhelatan Run To Care (RTC) 2019 pada Minggu (28/7/2019). Kompas.com/Josephus Primus Anak perempuan penghuni SOS Childrens Villages Tabanan Bali menari Tari Bumbung saat hari terakhir perhelatan Run To Care (RTC) 2019 pada Minggu (28/7/2019).

 

RTC bukanlah yang pertama bagi penyelenggara.

Pasalnya, pada 2017, RTC, kali pertama dilaksanakan dengan tempuhan jarak 150 kilometer.

Jarak sejauh itu adalah yang harus dilahap para pelari mulai dari Cibubur di Jakarta dan Lembang di Kabupaten Bandung.

Lantas, pada 2018, RTC dengan jarak sama, 150 kilometer, digelar mulai dari Yogyakarta sampai dengan Semarang.

Tahun ini, bendera start RTC dikibarkan di Lapangan Lumintang, Denpasar Bali.

Pada akhirnya, bendera finish akan dikibarkan di SOS Children's Bali yang terletak di Desa Bantas Salemadeg, Tabanan.

Sebanyak 300 pelari pelari akan melalui rute Baturiti, Singaraja, Lovina, dan Pupuan.

Mental

Anak-anak lelaki penghuni SOS Childrens Villages Tabanan, Bali, bermain gamelan mengiringi Tari Bumbung pada hari terakhir pergelaran Run To Care (RTC) 2019, MInggu (28/7/2019).Kompas.com/Josephus Primus Anak-anak lelaki penghuni SOS Childrens Villages Tabanan, Bali, bermain gamelan mengiringi Tari Bumbung pada hari terakhir pergelaran Run To Care (RTC) 2019, MInggu (28/7/2019).

Menurut hemat Ibnu, untuk berlari ultramaraton, seseorang membutuhkan mental yang kuat.

Tentunya, kekuatan fisik juga menjadi penting.

"Jaraknya kan jauh sekali. Itu bisa bikin kelelahan yang sangat atau juga cedera," ujar Ibnu yang pada RTC 2019 menjadi satu dari enam pelari yang mewakili perusahaan asuransi FWD.

FWD adalah salah satu sponsor besar pada perhelatan RTC 2019.

Bicara soal cedera, Ibnu yang berasal dari komunitas Ciputat Runners ini menyebut sedikitnya 4 cedera yang patut diwaspadai oleh pelari.

"Ceder bisa terjadi karena pemanasan tidak maksimal," imbuh Ibnu yang juga menyukai olahraga bersepeda jalanan ini.

Pertama adalah blister.

"Blister adalah kondisi kulit telapak kaki pelari mengelupas," tuturnya.

Bagi sebagian orang, apalagi pemula, blister sangat membuat semangat jatuh.

"Soalnya, blister kan bikin sakit dan kadang bisa bikin pelari enggak bisa jalan," katanya.

Cedera kedua adalah cedera pinggang.

Anggota tim fisioterapis Run To Care 2019, Heri, melakukan peregangan otot pelari relay (estafet) ultramaraton Andhika Akbar di Check Point 3 di Kantor Kecamatan Pupuan, Kab. Tabanan, Bali, Sabtu (27/7/2019).
 
Yang sering terjadi pada pelari ultramaraton adalah kram maupun tegang pada otot kaki.

Selain dilakukan fisioterapi peregangan otot, pelari juga dikompres es pada bagian otot yang tegang.

Kompas.com/Josephus Primus Anggota tim fisioterapis Run To Care 2019, Heri, melakukan peregangan otot pelari relay (estafet) ultramaraton Andhika Akbar di Check Point 3 di Kantor Kecamatan Pupuan, Kab. Tabanan, Bali, Sabtu (27/7/2019). Yang sering terjadi pada pelari ultramaraton adalah kram maupun tegang pada otot kaki. Selain dilakukan fisioterapi peregangan otot, pelari juga dikompres es pada bagian otot yang tegang.

 

Sementara, cedera ketiga adalah cedera punggung.

Biasanya, pelari ultramaraton membawa tas yang disandangkan di punggungnya.

Apabila beban tas itu berat dan permukaannya kasar, bisa terjadi gesekan antara tas dan punggung.

"Itu juga bisa menjadi penyebab cedera," tuturnya.

Direktur Nasional SOS Childrens Villages Indonesia Gregor Hadi Nitihardjo (kanan dari arah pembaca) saat perhelatan ultramaraton penggalangan dana Run To Care 2019 di Lapangan Lumintang Denpasar, Jumat (26/7/2019). Run To Care 2019 berakhir pada Minggu (28/7/2019) di Tabanan.KOMPAS.com/JOSEPHUS PRIMUS Direktur Nasional SOS Childrens Villages Indonesia Gregor Hadi Nitihardjo (kanan dari arah pembaca) saat perhelatan ultramaraton penggalangan dana Run To Care 2019 di Lapangan Lumintang Denpasar, Jumat (26/7/2019). Run To Care 2019 berakhir pada Minggu (28/7/2019) di Tabanan.

Yang keempat adalah kram di bagian kaki.

"Ini sih cedera yang lazim karena otot-otot kaki bekerja keras selama berlari ultramaraton," kata Ibnu.

Sementara itu, pada ajang penutupan RTC 2019 tersebut, para pelari diajak untuk berpartisipasi kembali pada RTC setahun ke depan.

Mengusung tema #TogetherforChildren, SOS Children's Villages mengajak masyarakat Indonesia berkontribusi langsung bagi 5.500 anak yang berada di Banda Aceh, Meulaboh, Medan, Jakarta, Bogor, Lembang, Semarang, Yogyakarta, Bali, dan Flores.

 


Tim ofisial Run To Care (RTC) 2019 150 Kilometer menolong seorang pelari yang mengalami kram di bagian kaki kiri selepas rute Kecamatan Pupuan menuju Tabanan pada Sabtu (27/7/2019).BolaSport.com/Metta Rahma Melati Tim ofisial Run To Care (RTC) 2019 150 Kilometer menolong seorang pelari yang mengalami kram di bagian kaki kiri selepas rute Kecamatan Pupuan menuju Tabanan pada Sabtu (27/7/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Pelatih Irak soal Kekuatan Indonesia di Piala Asia U23

Kata Pelatih Irak soal Kekuatan Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Irak Vs Indonesia, Presiden Jokowi Nonton di Kamar

Irak Vs Indonesia, Presiden Jokowi Nonton di Kamar

Liga Indonesia
Subaru Catat Prestasi di JDM Run Time Attack

Subaru Catat Prestasi di JDM Run Time Attack

Sports
Indonesia Vs Irak: Klimaks Sesungguhnya untuk Garuda, Sulit Diprediksi

Indonesia Vs Irak: Klimaks Sesungguhnya untuk Garuda, Sulit Diprediksi

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Penilaian Pemain Irak Soal Skuad Garuda Muda

Piala Asia U23 2024: Penilaian Pemain Irak Soal Skuad Garuda Muda

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Menpora Kunjungi Al Nassr, Bahas Kans Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20

Menpora Kunjungi Al Nassr, Bahas Kans Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20

Sports
Piala Asia U23 2024: Magi STY Disorot Pelatih Irak, Indonesia Wajib Dihormati

Piala Asia U23 2024: Magi STY Disorot Pelatih Irak, Indonesia Wajib Dihormati

Timnas Indonesia
Al Nassr Vs Al Khaleej 3-1: Voli Ronaldo Sakti, Faris Najd Tembus Final

Al Nassr Vs Al Khaleej 3-1: Voli Ronaldo Sakti, Faris Najd Tembus Final

Liga Lain
Parma Promosi, Buffon dan Dino Baggio Beri Ucapan Menyentuh

Parma Promosi, Buffon dan Dino Baggio Beri Ucapan Menyentuh

Liga Italia
5 Poin Penting dari Jumpa Pers STY-Rio Fahmi Jelang Irak Vs Indonesia

5 Poin Penting dari Jumpa Pers STY-Rio Fahmi Jelang Irak Vs Indonesia

Timnas Indonesia
Jadon Sancho Jadi Bintang Dortmund: 12 Dribel Tuntas, Setara Messi

Jadon Sancho Jadi Bintang Dortmund: 12 Dribel Tuntas, Setara Messi

Liga Champions
Piala Asia U23 2024: Irak Mata-matai Timnas Indonesia, Waspada Pemain dari Eropa

Piala Asia U23 2024: Irak Mata-matai Timnas Indonesia, Waspada Pemain dari Eropa

Timnas Indonesia
Kemenangan Dortmund Kunci 5 Slot Bundesliga di Liga Champions Musim Depan

Kemenangan Dortmund Kunci 5 Slot Bundesliga di Liga Champions Musim Depan

Bundesliga
Hasil Dortmund Vs PSG 1-0: Gol Fullkrug Bawa BVB Menang

Hasil Dortmund Vs PSG 1-0: Gol Fullkrug Bawa BVB Menang

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com