KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, baru saja mengumumkan melalui media sosial bahwa ibu kota bakal menjadi salah satu penyelenggara balapan Formula E.
Kabar gembira itu disampaikan setelah Anies Baswedan menyempatkan datang ke New York, Amerika Serikat, untuk bernegosiasi dengan lembaga pengelola Formula E.
Dalam unggahannya di Instagram, Anies menyatakan bahwa Jakarta akan menjadi penyelenggara balap mobil tersebut pada pertengahan 2020 mendatang.
Baca juga: Jakarta Jadi Tuan Rumah Formula E, Musim 2019-2020 atau 2020-2021?
Lantas, seperti apakah Formula E? Apa bedanya dengan balap mobil Formula 1 (F1) yang selama ini lebih dikenal banyak orang?
Formula E merupakan kepanjangan dari Formula Electric. Dengan kata lain, kendaraan yang dipakai untuk balapan pun adalah mobil bertenaga listrik.
Ajang balapan yang masih bernaung di bawah Federasi Otomotif Internasional (FIA) ini diyakini sebagai balap mobil masa depan karena tergolong ramah lingkungan.
Baca juga: Klasemen F1 2019, Lewis Hamilton Kian Tak Terkejar
Bahkan, Formula E juga disebut-sebut berpotensi menyaingi popularitas balapan bergengsi F1 yang sudah puluhan tahun digelar.
Balapan Formula E kali pertama diselenggarakan pada September 2014 di Beijing, China, dan kini sudah berlangsung lima musim.
CEO Formula E saat ini adalah Alejandro Tarik Agag Longo, seorang pebisnis asal Spanyol yang sudah malang melintang di dunia balap Formula.
Regulasi Formula E
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.