Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Formula E, Balapan yang Bakal Ada di Jakarta Tahun 2020

Kompas.com - 14/07/2019, 21:58 WIB
Nugyasa Laksamana,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, baru saja mengumumkan melalui media sosial bahwa ibu kota bakal menjadi salah satu penyelenggara balapan Formula E.

Kabar gembira itu disampaikan setelah Anies Baswedan menyempatkan datang ke New York, Amerika Serikat, untuk bernegosiasi dengan lembaga pengelola Formula E.

Dalam unggahannya di Instagram, Anies menyatakan bahwa Jakarta akan menjadi penyelenggara balap mobil tersebut pada pertengahan 2020 mendatang.

Baca juga: Jakarta Jadi Tuan Rumah Formula E, Musim 2019-2020 atau 2020-2021?

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Alhamdulillah, berhasil! Jakarta akan menjadi salah satu tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E di pertengahan tahun 2020. Selepas World Cities Summit di Medellin, langsung terbang ke New York untuk tuntaskan negosiasi dengan lembaga pengelola Formula E. Formula E adalah turnamen balapan terpopuler kedua sesudah Formula 1. Bedanya dengan F1, Formula E menggunakan mesin bertenaga listrik, dan diadakan di sirkuit jalan raya. Sejak tiga bulan lalu persiapan pertemuan ini telah dilakukan. Tim dari Formula E juga sudah datang khusus melakukan uji lapangan di Jakarta pada 8-9 Juli lalu. Karena Jakarta berkompetisi dengan kota dunia lainnya, maka semua dikerjakan dengan tertib dan tak banyak bicara. Puncak pertemuan dibuat tanggal 13 Juli 2019, bersamaan dengan putaran final Sesi 6 Formula-E. Bernegosiasi dengan Alexandro Agag dan Alberto Longo, para pemimpin tertinggi Formula-E yang juga legenda dunia balap mobil. Walau baru bertatap muka kali ini, tapi kami langsung akrab seakan sudah kenal lama. Suasana negosiasi berlangsung serius, dengan bahan lengkap sudah disiapkan, namun tetap santai dan bersahabat. Di ujungnya kita bersepakat, Jakarta lebih dari layak dipilih menjadi tuan rumah. Ini artinya, mata dan kamera seluruh dunia akan datang dan menyorot Jakarta, ribuan penonton dari seluruh dunia akan hadir langsung. Tak terkira banyaknya juga adalah penonton dari dalam negeri. Yang tak kalah penting adalah manfaat pergerakan ekonomi pun akan dirasakan. Menurut preliminary study, satu event balapan di Jakarta ini akan menggerakkan perekonomian hingga lebih dari 78 juta Euro, atau Rp 1,2 T. Ini adalah kesempatan bagi kesejahteraan, lapangan kerja dan usaha bagi warga Jakarta. InsyaAllah! Alhamdulillah, atas izin Allah SWT, perjuangan panjang dari seluruh jajaran DKI dan tim telah membuahkan hasil. Bersyukur bahwa ada banyak kota besar dunia berusaha, tapi Jakarta yang berkesempatan. Pada dunia kita kirimkan pesan: Jakarta bukan cuma pemain domestik, Jakarta siap menyongsong, siap sejajar dan makin bersinar di antara megapolitan dunia, dan insya Allah akan makin kokoh hadir di orbit global. Mari Jakarta, kita bersiap jadi tuan rumah laga kelas dunia!

A post shared by Anies Baswedan (@aniesbaswedan) on Jul 14, 2019 at 2:42am PDT

Lantas, seperti apakah Formula E? Apa bedanya dengan balap mobil Formula 1 (F1) yang selama ini lebih dikenal banyak orang?

Formula E merupakan kepanjangan dari Formula Electric. Dengan kata lain, kendaraan yang dipakai untuk balapan pun adalah mobil bertenaga listrik.

Ajang balapan yang masih bernaung di bawah Federasi Otomotif Internasional (FIA) ini diyakini sebagai balap mobil masa depan karena tergolong ramah lingkungan.

Baca juga: Klasemen F1 2019, Lewis Hamilton Kian Tak Terkejar

Bahkan, Formula E juga disebut-sebut berpotensi menyaingi popularitas balapan bergengsi F1 yang sudah puluhan tahun digelar.

Balapan Formula E kali pertama diselenggarakan pada September 2014 di Beijing, China, dan kini sudah berlangsung lima musim.

CEO Formula E saat ini adalah Alejandro Tarik Agag Longo, seorang pebisnis asal Spanyol yang sudah malang melintang di dunia balap Formula.

Regulasi Formula E

Kendati bertenaga listrik, mobil balap Formula E dinilai sebagai salah satu kendaraan yang punya mesin tercepat di dunia.

Seperti halnya F1, Formula E juga merupakan kompetisi terbuka sehingga berbagai pabrikan dapat berpartisipasi dalam ajang tersebut.

Pebalap bersaing dalam lomba Formula E Racing Championship di Brooklyn, New York City, 13 Juli 2019.AFP/GETTY IMAGES/David Dee Delgado Pebalap bersaing dalam lomba Formula E Racing Championship di Brooklyn, New York City, 13 Juli 2019.

Akan tetapi, pada musim pertamanya (2014-2015), semua tim dan pebalap Formula E menggunakan baterai mobil elektrik Spark Renault SRT 01E.

Dengan tenaga listrik, mobil balap Spark Renault SRT 01E memiliki kekuatan 200 kw atau setara dengan 270 bhp (break horse power) dalam mode Max Power.

Mode Max Power sendiri hanya boleh digunakan saat sesi latihan bebas (free practice) atau kualifikasi.

Adapun ketika balapan, para pebalap cuma diperbolehkan menggunakan mode Race Power yang hanya bertenaga maksimal 150 kw atau 202,5 bhp.

Perubahan pada musim kelima

Pada musim kelima, terdapat fitur yang dinamakan Attack Mode, di mana pebalap bakal mendapatkan tambahan daya 25 kw di area tertentu yang telah ditetapkan.

Selain itu, mulai musim 2018-2019, Formula E memperkenalkan mobil Gen2 dengan penambahan kekuatan mobil secara signifikan yakni sebesar 250 kW (335 bhp).

Dengan perkembangan teknologi itu, kebutuhan untuk mengganti mobil atau masuk pit stop bisa dihilangkan, kecuali jika ada kerusakan.

Meski demikian, mobil tersebut masih rentan kehabisan daya jika terjadi insiden yang berujung red flag (dikibarkannya bendera merah) dan safety car, karena balapan pun otomatis akan lebih panjang.

Format balapan

Para pebalap akan menjalani dua sesi latihan bebas yang masing-masingnya berlangsung selama 45 menit dan 30 menit.

Tadinya, untuk sesi latihan bebas, pebalap menggunakan dua mobil. Namun, dengan adanya teknologi Gen2, kini hanya perlu menggunakan satu mobil.

Penentuan grid balapan Formula E juga dilakukan melalui sesi kualifikasi yang berlangsung selama satu jam.

Masing-masing pebalap hanya bisa menggunakan satu mobil. Pebalap yang tercepat pada sesi kualifikasi bukan hanya berhak start terdepan saat balapan, tapi juga memperoleh tiga poin.

Saat kualifikasi, dengan daya penuh 250 kW, para pebalap dibagi menjadi empat kelompok yang terdiri dari lima atau enam pebalap, dengan masing-masing kelompok memiliki enam menit untuk mencatatkan waktu putaran terbaik mereka.

Sejak musim kedua, enam pembalap tercepat akan lanjut ke sesi kualifikasi berikutnya untuk menentukan enam posisi grid teratas.

Baca juga: Indonesia Open 2019, Saatnya Jonatan dan Ginting Naik Level

Balapannya sendiri berlangsung selama 45 menit plus satu putaran tambahan.

Hingga musim keempat, pebalap masih boleh melakukan pit stop untuk mengganti mobil. Tetapi, pada musim kelima, peraturan itu dihapus.

Di Formula E juga tidak diperbolehkan mengganti ban kecuali ban itu rusak atau tertusuk sesuatu.

Di luar itu, ban tidak boleh diganti karena permukaan bannya sudah dibuat sedemikian rupa untuk dapat digunakan dalam berbagai cuaca.

Saat Race Mode, daya maksimum dibatasi hingga 200 kW (268bhp). Poin diberikan menggunakan sistem standar FIA (25-18-15-12-10-8-6-4-2-1).

Saat ini, balapan Formula E diikuti oleh 11 tim yang masing-masingnya diperkuat dua pebalap.

Sudah pernah dijajal Rio Haryanto

Rio Haryanto usai jalani tes Formula E di Valencia Rio Haryanto usai jalani tes Formula E di Valencia

Mantan pebalap F1 asal Indonesia, Rio Haryanto, merupakan salah satu yang sudah menjajal mobil Formula E.

Rio Haryanto mendapatkan kesempatan itu setelah adanya ajakan dari CEO Formula E, Alejandro Agag, pada tahun 2017.

Kala itu, Agag berpendapat bahwa Rio memiliki dukungan yang besar dari masyarakat Tanah Air, sehingga bisa sekaligus mempromosikan Formula E di Indonesia.

Rio Haryanto pun kemudian menjajal mobil Spark SRT 01E di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Shin Tae-yong Merasa Tak Enak Hati Usai Troussier Dipecat Vietnam...

Saat Shin Tae-yong Merasa Tak Enak Hati Usai Troussier Dipecat Vietnam...

Internasional
Liverpool Mundur dari Perburuan Alonso, Ada 2 Kandidat Pengganti Klopp

Liverpool Mundur dari Perburuan Alonso, Ada 2 Kandidat Pengganti Klopp

Liga Inggris
Keputusan Sudah Diambil, Xabi Alonso Satu Musim Lagi di Leverkusen

Keputusan Sudah Diambil, Xabi Alonso Satu Musim Lagi di Leverkusen

Bundesliga
Link Live Streaming Laga Liga 1 Malam Ini, PSM Makassar Vs Borneo FC

Link Live Streaming Laga Liga 1 Malam Ini, PSM Makassar Vs Borneo FC

Liga Lain
Man City Vs Arsenal: Meriam ke Kandang Macan, City 38 Laga Tak Terkalahkan

Man City Vs Arsenal: Meriam ke Kandang Macan, City 38 Laga Tak Terkalahkan

Liga Inggris
PSM Vs Borneo FC, Catatan Gemilang Tim Tamu Bikin Tavares Sulit Menutup Mata

PSM Vs Borneo FC, Catatan Gemilang Tim Tamu Bikin Tavares Sulit Menutup Mata

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Soroti Kemajuan Timnas Indonesia, Puji Prinsip STY

Pengamat Malaysia Soroti Kemajuan Timnas Indonesia, Puji Prinsip STY

Timnas Indonesia
Sorotan Media Korea Selatan ke 'Magis Shin Tae-yong' Bersama Timnas Indonesia

Sorotan Media Korea Selatan ke "Magis Shin Tae-yong" Bersama Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Gianluigi Buffon Bergabung, Italia Tak Akan Mengecewakan di Euro 2024

Gianluigi Buffon Bergabung, Italia Tak Akan Mengecewakan di Euro 2024

Internasional
Target Medali Indonesia Olimpiade Paris 2024 Tunggu Kualifikasi Semua Cabor

Target Medali Indonesia Olimpiade Paris 2024 Tunggu Kualifikasi Semua Cabor

Olahraga
Chelsea Vs Burnley: Sterling dan Pochettino Paham Kemarahan Fan

Chelsea Vs Burnley: Sterling dan Pochettino Paham Kemarahan Fan

Liga Inggris
Alphonso Davies Dapat Ultimatum Bayern, Madrid Pantau Situasi

Alphonso Davies Dapat Ultimatum Bayern, Madrid Pantau Situasi

Bundesliga
Persaingan Kiper Persebaya: Andhika Tahan Penalti, Ujian untuk Ernando Ari

Persaingan Kiper Persebaya: Andhika Tahan Penalti, Ujian untuk Ernando Ari

Liga Indonesia
Barito Putera Vs PSIS: Nikmati Pertandingan Usai Sikat Juara Bertahan

Barito Putera Vs PSIS: Nikmati Pertandingan Usai Sikat Juara Bertahan

Liga Indonesia
Legenda Bayern Yakin Leverkusen Akan Juara Bundesliga 2023-2024

Legenda Bayern Yakin Leverkusen Akan Juara Bundesliga 2023-2024

Bundesliga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com