Ia mengalahkan atlet asal China, Han Jian.
King tercatat kerap menjuarai pertandingan tingkat dunia seperti All England 1978 dan 1979, serta juara dunia pada 1982.
Pria Kelahiran Kudus ini sekarang berusia 62 tahun dan sudah tidak lagi aktif di dunia bulutangkis nasional sejak memutuskan pensiun pada 1988.
4. Haryanto Arbi (Asian Games 1994 di Hiroshima, Jepang)
Haryanto Arbi, atlet kelahiran 21 Januari 1972 ini, meraih medali emas pada Asian Games 1994 Hiroshima, Jepang.
Saat itu, Arbi mengalahkan lawannya, sesama atlet Indonesia, Joko Suprianto, dan mengantarkannya berdiri di podium tertinggi.
Pemain tunggal putra asal Kudus, Jawa Tengah ini memiliki julukan smash 100 watt sejak berhasil mengalahkan Rashid Sidek asal Malaysia yang ditakuti atas pukulannya yang kencang pada final Piala Thomas 1994.
5. Taufik Hidayat (Asian Games 2002 di Busan, Korea Selatan dan Asian Games 2006 di Doha, Qatar)
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat, tercatat dua kali meraih medali emas bulutangkis Asian Games, yaitu saat Asian Games 2002 dan Asian Games 2006.
Atlet asal Bandung, kelahiran 10 Agustus 1981, ini berhasil membuat Indonesia raya berkumandang di Korea Selatan, setelah mengalahkan pemain tuan rumah, Lee Hyun-Il, pada Asian Games 2002 di Busan, Korsel.
Sementara saat final Asian Games 2006 di Doha, Qatar, Taufik melibas Lin Dan, atlet bulutangkis asal China.
Selain Asian Games, Taufik juga mencatatkan prestasi lainnya, yaitu menjuarai Olimpiade Athena 2004 dan Kejuaraan Dunia BWF 2005.
Setelah 2006, Indonesia tak meraih medali emas dari nomor tunggal putra bulutangkus pada Asian Games 2010 dan 2016. Kini, pada Asian Games 2018, pemain muda Jonatan Christie kembali melanjutkan tradisi emas dari sektor tunggal putra.