Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wartawan Kompas dan Pendiri Bola Sumohadi Marsis Tutup Usia

Kompas.com - 24/12/2017, 11:16 WIB

Pada awalnya ruang kerja kami masih sangat sederhana, kantor kami yang terletak di Palmerah Selatan sangat sempit walaupun karyawan kami belum banyak.

Perusahaan tabung gas yang beroperasi tepat di sebelah kantor membuat suasana kerja sangat tidak nyaman, terutama saat deadline.

Proses penulisan naskah jaman kami berjalan sangat lamban, karena masih menggunakan mesin tik, yang memakai komputer baru satu-dua orang.

Penulis harus menulis ulang apabila terdapat kesalahan sebelum halaman tersebut diberikan kepada bagian layout yang berada di lantai dua.

Deadline menjadi hari dengan kadar stress luar biasa karena suara-suara keras yang datang dari perusahaan gas tersebut.

Keadaannya ketika itu memang jauh dari ideal, tapi berkat bantuan Tuhan yang membimbing, BOLA bisa melewati masa-masa awal dengan relatif lancar."

Pertengahan 1990-an BOLA dibuat jadi dua edisi mengingat sangat banyak hal yang bisa terjadi dalam seminggu.

Pada awalnya edisi Selasa dibikin berbeda, lebih ke segmen anak muda. Namun, beberapa lama kemudian kami tidak membedakan lagi kedua edisi tersebut.

Namun, cobaan datang. Resesi ekonomi sempat membuat BOLA kelimpungan.

Alhasil, biaya yang membengkak membuat dinas luar negeri ditekan. Namun, BOLA tetap berusaha memberi yang terbaik dan memuaskan pembaca dan mengirim tiga wartawan ke Piala Dunia 1998, termasuk saya sendiri.

BOLA bisa menjadi besar karena royalitas pembaca dan daya tarik tersendiri yang BOLA miliki.

Hal ini cukup menarik karena walaupun sudah ada televisi, internet yang sudah gratis, tapi BOLA masih tetap menjadi tabloid olahraga utama di Indonesia.

Semua itu juga berkat bantuan Tuhan yang membimbing dalam semua perjalanan BOLA.

Kontribusi BOLA ke olahraga nasional juga cukup baik, kritik dari kita sering diterima, minimal jadi bahan pemikiran dan wacana.

BOLA juga mengkritik demi kebaikan, perubahan demi kemajuan, sehingga kadang tidak pandang bulu. Niat kami hanya untuk memajukan olahraga Indonesia."

Selamat tinggal Mas Sumo!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Liga Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Liga Italia
Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Timnas Indonesia
AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

Liga Italia
Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Liga Italia
Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

Liga Inggris
Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

Liga Italia
Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

Internasional
Aji Santoso: Respek, Timnas U23 Indonesia Berjuang dengan Segala Upaya

Aji Santoso: Respek, Timnas U23 Indonesia Berjuang dengan Segala Upaya

Timnas Indonesia
Prediksi Skor Man United Vs Arsenal, The Gunners Pesta di Old Trafford

Prediksi Skor Man United Vs Arsenal, The Gunners Pesta di Old Trafford

Liga Inggris
STY Ungkap Target Indonesia Usai Debut Historis di Piala Asia U23 2024

STY Ungkap Target Indonesia Usai Debut Historis di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Cesc Fabregas hingga Dennis Wise Rayakan Como 1907 Promosi ke Serie A

Cesc Fabregas hingga Dennis Wise Rayakan Como 1907 Promosi ke Serie A

Liga Italia
Saat Shin Tae-yong Masih Kesal dengan Wasit Indonesia Vs Guinea...

Saat Shin Tae-yong Masih Kesal dengan Wasit Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Prawira Bandung Juara Bertahan IBL yang Masih Tercecer

Prawira Bandung Juara Bertahan IBL yang Masih Tercecer

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com