Berbeda lagi saat balapan perdana di Barcelona. Pebalap dengan tinggi badan 1,88 meter itu harus menerima penalti. Saat itu, Sean membalap dari posisi paling belakang.
Dia mampu finis di posisi ke-13. Namun, karena dinilai melanggar batas kecepatan saat melintas di pit line, Sean mendapat penalti lima detik sehingga posisinya melorot ke peringkat 18.
Perjuangan di sirkuit
Sukses di tingkat Asia menjadi modal Sean untuk menuju panggung balap formula di Eropa. Di Benua Biru, pebalap ini mengikuti dua ajang sekaligus, Formula 3 Eropa dan beberapa seri Formula 3 Inggris.
Di ajang F3 Inggris, ia berhasil lima kali naik podium, yang terdiri dari dua kali sebagai runner up dan tiga kali di peringkat ketiga. Tak hanya itu, Sean pun tercatat sebagai pebalap termuda yang pernah naik podium F3 Inggris di kisaran usia 16 tahun.
Pada 2014, saat musim keduanya di F3 Eropa bersama tim Jagonya Ayam with Carlin, Sean mengoleksi 25 poin dari hasil sembilan kali finis di posisi 10 besar. Di akhir musim, ia menempati peringkat ke-18 dari 28 pebalap.
Setahun kemudian, Sean mengikuti Formula Renault 3.5 World Series. Sean berhasil mengoleksi sembilan poin hasil tiga kali finis di posisi 10 besar. Di pertengahan musim, Sean sempat mengikuti lima seri balapan GP2. Tujuannya untuk belajar dan beradaptasi sebelum akhirnya tampil penuh di ajang GP2 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.