Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temukan Tiket Emas di Dalam Tong, Febri Lolos ke Kudus

Kompas.com - 28/03/2016, 23:21 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

Menurut  Yuni Kartika yang juga Humas PP PBSI, kekuatan mental bertanding menjadi modal penting bagi tiap atlet. Pertandingan selalu penuh dengan tekanan, bahkan sejak sebelum dimulai. Mereka yang bisa menguasai diri dan lapangan akan tangguh merebut poin demi poin nanti. 

“Kita harus melewati stress, misal: bagaimana kalau poin disusul. Kuat-kuatan mental,” kata Yuni. Karenanya, kata Yuni, postur bukan jaminan di dunia bulu tangkis. Apalagi di kelompok putri. Banyak pertandingan menjadi saksi bagaimana postus kecil juga membuat kejutan di lapangan.

Yuni mencontohkan pebulutangkis Jepang, Nozomi Okuhara, menang lagi atas Carolina Marin asal Spanyol di All England. “Okuhara itu kecil saja. Lebih (kecil) dari ini (Maria Kristin),” kata Yuni. Yuni sangat berharap muncul bibit dengan mental juara dan penuh daya juang di waktu-waktu ke depan.

Untuk itulah, kata Yuni, audisi memantau para peserta audisi. “Kita lihat daya fighting seperti apa, mudah stres atau tidak, tahan banting atau tidak. Kadang tampak bagus, tapi mudah stress jadi gerakan ngawur, malah mati sendiri. Belum lagi kalau menghadapi penonton yang ramai malah semakin banyak tekanan,” kata Yuni.

Yuni mencontohkan Febri sebagai temuan atlet remaja dengan mental kuat. “Kalau yang lain dikerjai sedikit pasti sudah nangis dari tadi. Saya tetap tak mengalah, saya biarkan sampai sejauh mana,” kata Yuni.

Juri lain yang juga mantan pebulutangkis nasional, Sigit Budiarto, mengungkap hal serupa. Sigit menilai hampir semua peserta audisi di Balikpapan memiliki spirit yang bagus. Bila didukung teknik mumpuni, maka mereka bisa jadi bibit potensial atlet masa depan.

“Bahkan dari kemarin ada peserta yang menunjukkan ingin selalu menang, tak mau kalah, sangat ingin maju. Lihat saja, sampai ada yang tidak mau salaman. Spirit yang sangat luar biasa,” kata Sigit.

Atas hasil sekelsi kali ini, kata Sigit, para juri mengaku sangat puas. “Tetapi, semua itu tergantung di Kudus. Mereka kan harus masuk ke Kudus, masuk karantina,” kata Sigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com