Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temukan Tiket Emas di Dalam Tong, Febri Lolos ke Kudus

Kompas.com - 28/03/2016, 23:21 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Tangis Anugrah Febriani (Febri), 14 tahun, pecah usai mengais tumpukan shuttle-cock dalam sebuah tong pada akhir acara audisi umum Beasiswa Bulu Tangkis 2016 Djarum Foundation di GOR Hevindo di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (28/3/2016).

Febri menangis saat mendatapatkan selembar tiket emas di dasar tong penuh kok itu. Ia mengambil tiket itu lantas lari memeluk Yuliani, ibunya, yang pasrah menyaksikan kegigihan Febri.

“Aku mau jadi pemain bulu tangkis,” kata Febri, Senin (28/3/2016).

Tak lama, Febri beralih dan berlari ke belasan remaja yang sudah lebih dulu memegang tiket serupa. Febri peserta terakhir yang dinyatakan lolos audisi. Ia satu dari 16 remaja yang terpilih setelah mengikuti seleksi di GOR Hevindo Balikpapan sejak 26-28 Maret 2016.

Namun, tiket terakhir tidak diberikan para juri begitu saja. Tiket diberikan secara dramatis hingga menguras air mata. Febri dikerjai habis-habisan oleh Sigit Budiarto dan Yuni Kartika, dua mantan pebulutangkis nasional sekaligus juri penilai audisi.

Febri berupaya tegar sampai saat diberikannya tiket dengan cara tak lazim; diperoleh dari tong berisi kok. Ia dan 15 remaja lain terpilih mengikuti pertandingan berikutnya di babak penyisihan di Kudus awal September 2016 mendatang.Mereka harus bertanding dengan peserta hasil seleksi serupa dari daerah lain.

Febri kecil mengawali tepok bulu sejak kelas 3, mengikuti ibunya. Namun, pengalaman pertama di dunia olah raganya justru ketika memenangkan lomba atletik nomor loncat jauh saat kelas enam.

“Sehingga suatu saat dia pinjam raket saya ternyata untuk ikut pertandingan bulu tangkis. Dia menang di Balikpapan Open di nomor ganda putri dan campuran,” kata Yuliani.

“Hadiah dari dua nomor itu Rp 400.000 di ganda putri dan Rp 500.000 di campuran. Uang di bagi dua, dibelikan raket dan sepatu. Raketnya saja Rp 200 ribu,” tutur Yuliani.

“Bapaknya sibuk di kerja bangunan. Maka Febri beli (raket) sendiri dengan uang dari hasil pertandingan,” ucapnya lagi.

Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis di GOR Hevindo, Balikpapan  diikuti 240 peserta baik untuk kelompok umur 13 dan 15 tahun.

Jumlah ini menunjukkan peminat yang lebih tinggi dibanding audisi 2015, yakni 160 orang. Peserta juga bukan dari Balikpapan saja, tetapi ada yang dari Banjarmasin, Jawa Timur, bahkan Sulawesi Utara.

Pada tahap awal terjaring 64 peserta putra dan 16 peserta putri. Mereka diperas hingga 12 peserta. Empat lain menyusul kemudian, termasuk salah satunya adalah Febri.

Peserta lolos audisi akan bertandang di Kudus pada 2- 4 September 2016 mendatang. Mereka akan dipertandingkan dengan peserta lain dari daerah lain. Mereka yang bisa lolos di babak final ini akan masuk karantina pada 4-11 September 2016.

Audisi dipilih lewat seleksi ketat mantan pebulutangkis negeri ini, sebutlah seperti legenda bulu tangkis Denny Kantono, Sigit Budiarto, Johan Wahyudi, Basri Yusuf, Eddy Prayitno, Yuni Kartika dan Maria Kristin.

pbdjarum Para peraih tiket Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis di GOR Hevindo, Balikpapan

Menurut  Yuni Kartika yang juga Humas PP PBSI, kekuatan mental bertanding menjadi modal penting bagi tiap atlet. Pertandingan selalu penuh dengan tekanan, bahkan sejak sebelum dimulai. Mereka yang bisa menguasai diri dan lapangan akan tangguh merebut poin demi poin nanti. 

“Kita harus melewati stress, misal: bagaimana kalau poin disusul. Kuat-kuatan mental,” kata Yuni. Karenanya, kata Yuni, postur bukan jaminan di dunia bulu tangkis. Apalagi di kelompok putri. Banyak pertandingan menjadi saksi bagaimana postus kecil juga membuat kejutan di lapangan.

Yuni mencontohkan pebulutangkis Jepang, Nozomi Okuhara, menang lagi atas Carolina Marin asal Spanyol di All England. “Okuhara itu kecil saja. Lebih (kecil) dari ini (Maria Kristin),” kata Yuni. Yuni sangat berharap muncul bibit dengan mental juara dan penuh daya juang di waktu-waktu ke depan.

Untuk itulah, kata Yuni, audisi memantau para peserta audisi. “Kita lihat daya fighting seperti apa, mudah stres atau tidak, tahan banting atau tidak. Kadang tampak bagus, tapi mudah stress jadi gerakan ngawur, malah mati sendiri. Belum lagi kalau menghadapi penonton yang ramai malah semakin banyak tekanan,” kata Yuni.

Yuni mencontohkan Febri sebagai temuan atlet remaja dengan mental kuat. “Kalau yang lain dikerjai sedikit pasti sudah nangis dari tadi. Saya tetap tak mengalah, saya biarkan sampai sejauh mana,” kata Yuni.

Juri lain yang juga mantan pebulutangkis nasional, Sigit Budiarto, mengungkap hal serupa. Sigit menilai hampir semua peserta audisi di Balikpapan memiliki spirit yang bagus. Bila didukung teknik mumpuni, maka mereka bisa jadi bibit potensial atlet masa depan.

“Bahkan dari kemarin ada peserta yang menunjukkan ingin selalu menang, tak mau kalah, sangat ingin maju. Lihat saja, sampai ada yang tidak mau salaman. Spirit yang sangat luar biasa,” kata Sigit.

Atas hasil sekelsi kali ini, kata Sigit, para juri mengaku sangat puas. “Tetapi, semua itu tergantung di Kudus. Mereka kan harus masuk ke Kudus, masuk karantina,” kata Sigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Spalletti: Italia Unggul Berkat Tim, Bukan Karena Satu Pemain

Spalletti: Italia Unggul Berkat Tim, Bukan Karena Satu Pemain

Internasional
Timnas Italia Cetak Sejarah, Jorginho dan Chiesa Senang Lewati Kejutan

Timnas Italia Cetak Sejarah, Jorginho dan Chiesa Senang Lewati Kejutan

Internasional
Messi Terpesona Talenta Inter: Masa Kini dan Masa Depan Argentina

Messi Terpesona Talenta Inter: Masa Kini dan Masa Depan Argentina

Internasional
Klasemen Grup B Piala Eropa 2024 Setelah Spanyol dan Italia Menang

Klasemen Grup B Piala Eropa 2024 Setelah Spanyol dan Italia Menang

Internasional
Hasil Italia Vs Albania: Gol Tercepat Euro, Barella Lewati Totti, Tripoin Azzurri

Hasil Italia Vs Albania: Gol Tercepat Euro, Barella Lewati Totti, Tripoin Azzurri

Internasional
Alvaro Morata Masuk Jajaran Elite Pencetak Gol Piala Eropa, Siap untuk Italia

Alvaro Morata Masuk Jajaran Elite Pencetak Gol Piala Eropa, Siap untuk Italia

Internasional
Serba-serbi Catatan Bersejarah Lamine Yamal di Piala Eropa

Serba-serbi Catatan Bersejarah Lamine Yamal di Piala Eropa

Liga Spanyol
Spanyol Vs Kroasia, Kabar Terkini Cedera Alvaro Morata dan Rodri

Spanyol Vs Kroasia, Kabar Terkini Cedera Alvaro Morata dan Rodri

Internasional
Italia Vs Albania: Azzurri Jebol dalam 23 Detik, Gol Tercepat Euro Lahir

Italia Vs Albania: Azzurri Jebol dalam 23 Detik, Gol Tercepat Euro Lahir

Internasional
Hasil Spanyol Vs Kroasia: Sejarah Lamine Yamal, La Roja Menang 3-0

Hasil Spanyol Vs Kroasia: Sejarah Lamine Yamal, La Roja Menang 3-0

Internasional
Link Live Streaming Italia Vs Albania, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Italia Vs Albania, Kickoff 02.00 WIB

Internasional
Proliga 2024: Jakarta Pertamina Enduro Jaga Asa ke Final Four, Tuah Malang

Proliga 2024: Jakarta Pertamina Enduro Jaga Asa ke Final Four, Tuah Malang

Sports
Stefano Beltrame Bicara Euro 2024: Inggris-Perancis Favorit, Italia Tetap Italia...

Stefano Beltrame Bicara Euro 2024: Inggris-Perancis Favorit, Italia Tetap Italia...

Internasional
Ahsan/Hendra ke Final Australian Open 2024, Curi Perhatian Media China

Ahsan/Hendra ke Final Australian Open 2024, Curi Perhatian Media China

Badminton
Justin Hubner Sebut Bela Indonesia Jadi Keputusan Terbaik dalam Karier

Justin Hubner Sebut Bela Indonesia Jadi Keputusan Terbaik dalam Karier

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com