Performa mengejutkan Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone bakal menarik diikuti seiring kemunculan generasi terbaru Desmosedici GP15 yang disebut-sebut sebagai Italian RC213V. Motor ini adalah hasil pemikiran Gigi Dall'Igna, Ducati Corse General Manager yang sukses memberikan gebrakan musim lalu. Waktu itu, duo Andrea silih berganti memberi kejutan bahkan mampu merebut podium dan pole position. Bagaimana tahun ini?
Sehebat Apakah Honda RC213V-RS?
RCV1000R, motor spek Open class Honda tahun 2014 lalu tampil sangat mengecewakan dibandingkan pesaingnya Forward Yamaha. Dengan joki Aleix Espargaro, motor spek Open class Yamaha ini mampu merebut podium dan pole position. Sementara RCV1000R mentok finish di posisi ke-7 meskipun dibesut mantan juara dunia MotoGP 2006, Nicky Hayden dan runner up Moto2, Scott Redding.
Tahun ini, Honda melakukan perombakan besar-besaran terhadap RCV1000R. Paling signifikan adalah pemakaian mesin RC213V spek 2014 yang sudah dilengkapi pneumatic valve. Perubahan ini membuat RCV1000R berganti nama menjadi RC213V-RS. Beda dengan RC213V spek Factory hanya ada pada tidak dipakainya seamless gearbox dan harus menggunakan ECU spek Open.
Meski hampir sama dengan RC213V spek Factory, RC213V-RS mendapat fasilitas ekstra seperti motor Open class lainnya, yaitu bahan bakar lebih banyak dan ban belakang khusus Open class yang punya kompon lebih lunak. Apakah RC213V-RS mampu menjadi yang tercepat di kategori Open class?
Bagaimanakah Performa Suzuki & Aprilia?
Tahun 2015 menjadi momen kembalinya Suzuki dan Aprilia ke MotoGP, yang akan berstatus sama dengan Ducati, yaitu Factory 2. Artinya, 3 tim pabrikan ini berhak mendapatkan kelonggaran teknikal seperti yang diberikan pada tim berstatus Open class.
Selain itu, sebagai tim pabrikan yang baru bergabung ke MotoGP, Suzuki dan Aprilia diperbolehkan mengembangkan software elektronik mereka sendiri sampai dengan akhir musim 2015. Apakah semua kelonggaran ini mampu mengakselerasi pengembangan Suzuki dan Aprilia?
Baik Suzuki dan Aprilia diperkuat oleh pembalap bertalenta. Aleix Espargaro pemenang kelas CRT dan Open Class duet dengan bintang Moto2, Maverick Vinales di bawah bendera Suzuki. Sementara Aprilia memanggil mantan runner up MotoGP, Marco Melandri dari WSBK untuk membalap di MotoGP bersama dengan Alvaro Bautista yang merupakan podium finisher MotoGP.
Regulasi Baru
Tahun demi tahun terjadi perubahan regulasi MotoGP untuk mencari format yang tepat agar balap motor paling bergengsi ini berlangsung kompetitif, aman, menghibur dan menarik pabrikan baru untuk ikut ambil bagian. Musim 2016 adalah puncak dari pemberlakuan paket regulasi yang disosialisikan secara estafet sejak 2012 seiring dibukanya kelas CRT.
Tahun 2016 nanti, MotoGP tak lagi melombakan 3 kelas (Factory, Factory 2, dan Open) seperti sekarang. Sebagai gantinya adalah satu set regulasi teknikal yang fundamental, termasuk di dalamnya pemakaian control ECU. Juga perubahan dari Bridgestone ke Michelin sebagai tire single supplier.
Karena merupakan musim peralihan menuju paket regulasi 2016, maka tidak ada banyak perubahan pada regulasi 2015 ini. Kecuali bobot motor 2 kg lebih ringan (158 kg) dan tim Factory (Honda, Yamaha dan Ducati) harus membekukan segala pengembangan ECU software masing-masing pada tanggal 1 Juli, sebagai persiapan menghadapi sistem baru yang menggunakan satu ECU software tahun 2016, yang dikembangkan secara bersama-sama dan dipakai bersama.
Selain regulasi baru itu, ada lagi perubahan regulasi 2015 yang mengacu pada sanksi pada pembalap yang melampaui batas maksimal pemakaian jumlah mesin. Pembalap harus start dari pit lane pada seri berikutnya, dengan delay 5 detik, tidak lagi 10 detik seperti yang dilakukan sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.