Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISG dan Negara Pemadam Kebakaran

Kompas.com - 01/05/2013, 03:09 WIB

Ternyata, dana pembangunan Stadion Utama PON Riau yang disebut-sebut termasuk dalam kategori 16 terbaik dunia itu membengkak melebihi anggaran yang direncanakan.

Pemprov Riau berutang hampir Rp 200 miliar kepada kontraktor pelaksananya, yaitu konsorsium badan usaha milik negara PT Adhi Karya, PT Waskita Karya, dan PT Pembangunan Perumahan. Sampai saat ini, utang itu belum dibayar karena DPRD Riau tidak menyetujui anggaran tambahan yang dinilai ilegal.

Kondisi itu semakin parah tatkala Gubernur Riau Rusli Zainal ikut dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus suap PON. Rusli dianggap berperan aktif dalam penyuapan, baik di tingkat lokal maupun di Jakarta. Status Rusli itu membuat persiapan ISG di Riau berada pada lampu kuning.

Persiapan di Jakarta

Pertanyaannya sekarang, apakah kalau ISG dipindahkan ke Jakarta persiapannya akan menjadi lebih mudah?

Jawabannya pasti tidak. Pengalaman selama ini telah membuktikan bahwa pemerintah negeri ini tidak pernah mampu bersiap dengan baik.

Lihat saja bagaimana persiapan pelaksanaan SEA Games di Jakarta dan Palembang pada 2011. Sampai menjelang hari-H pelaksanaan, ajang olahraga terbesar negara-negara Asia Tenggara itu meninggalkan banyak persoalan.

Betapa rakyat Indonesia dipaksa menunggu dengan jantung berdebar-debar, apakah kita mampu menjadi tuan rumah dengan persiapan amburadul seperti itu?

Begitu juga saat persiapan PON Riau. Sebulan menjelang PON, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menpora Andi Mallarangeng, Jaksa Agung Basrief Arief, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Mardiasmo, serta Ketua Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Agus Rahardjo datang ke Pekanbaru hanya untuk melegalkan pengadaan barang dan peralatan pertandingan. Namun, proses itu tanpa melalui lelang sebagaimana diamanatkan undang-undang.

Dalam pertemuan itu, Kompas mempertanyakan kepada para petinggi negara yang hadir di Pekanbaru itu, mengapa negara ini selalu saja menjalankan manajemen ala pemadam kebakaran dalam mempersiapkan acara-acara besar? Ketika api membesar, baru semuanya sibuk memadamkan api.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com