”Itu sebabnya, kami sempat kaget ketika skor sudah tipis pada detik-detik terakhir. Padahal, sebelum pertandingan, kami sudah yakin bahwa kami mampu meraih kemenangan ketiga kalinya dari mereka,” kata Merio.
Perpanjangan waktu justru terjadi pada laga terakhir, kemarin, ketika Hangtuah Sumatera Selatan Indonesia Muda mengalahkan Satya Wacana LBC Angsapura Salatiga, 76-71.
Hangtuah yang berada di urutan ketujuh, dari 12 tim, peringkat sementara NBL harus bekerja keras untuk bisa menundukkan Satya Wacana yang menempati posisi kesembilan.
Perpanjangan waktu terjadi setelah pada kuarter keempat kedua tim sama-sama mengemas skor 66-66. Padahal, sejak kuarter pertama dan kedua, Satya Wacana sudah memimpin. Memasuki kuarter ketiga, barulah Hangtuah unggul, hingga kedua tim bermain imbang pada akhir kuarter keempat.
Aprijadi, pelatih Hangtuah, mengakui, laga tersebut ketat karena Satya Wacana memang harus berjuang keras agar memiliki kesempatan masuk delapan besar. ”Dengan ketenangan, pemain mampu menyelesaikan tugas dengan baik,” ujarnya.
Dalam laga lain, Satria Muda Britama Jakarta, yang sudah dua kali juara NBL, dengan mudah menundukkan Pacific Caesar Surabaya, 99-79. Dengan hasil tersebut, Satria Muda bertahan di posisi ketiga klasemen, di bawah Dell Aspac dan Pelita Jaya, setelah memperoleh 20 kemenangan dari 25 pertandingan.