Menurut Nathaniel Canson, pada awal pertandingan, timnya bermain dengan nyaman tanpa mengubah tempo permainan. Namun, Pelita Jaya yang semula unggul berbalik menjadi terancam. ”Saat lawan mengejar, kami tidak bisa mengatur strategi. Kami seperti kehabisan akal,” katanya.
Hasil pertandingan lain, kemarin, duel dua tim Sumatera, yaitu Hangtuah Sumsel IM melawan NSH GMC Riau, dimenangi oleh Hangtuah dengan skor mencolok, 71-48. Kemampuan kedua tim masih seimbang pada kuarter pertama. Namun, Hangtuah mengamuk pada kuarter kedua, melesat meninggalkan NSH GMC.
Pada kuarter ketiga, NSH GMC mencoba mengembalikan keperkasaannya. Upaya NSH GMC membuahkan hasil dengan keunggulan 1,5 bola di kuarter ketiga, 17-14. Akan tetapi, di kuarter keempat, Hangtuah menyudahi perlawanan NSH GMC dengan telak.
Pada laga lain, Stadium Jakarta meraup sukses dengan membungkam Satya Wacana LBC Angsapura Salatiga, 76-63. Kemampuan kedua tim setara meskipun Stadium mendikte jalannya pertandingan sejak kuarter pertama sampai kuarter terakhir.
Guard Stadium, Merio Ferdiansyah, yang Jumat lalu mendapat sertifikat sebagai pemain NBL Indonesia pertama yang mencetak 1.000 angka, kemarin kembali membuktikan kemampuannya dengan mengoleksi 24 angka.