Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejuaraan yang Sekaligus Menjadi Gengsi Kota

Kompas.com - 23/10/2012, 03:48 WIB

Kini, kejuaraan maraton yang digelar di sejumlah kota metropolitan di penjuru dunia bukan hanya dilihat dari nilai prestasinya. Lomba tersebut sudah memiliki makna yang jauh dari sekadar para atlet berlari di jalan. Maraton adalah gengsi kota.

Gengsi itu tentu bisa melintas pada berbagai persoalan. Sebuah kota metropolitan haruslah menjadi kota yang mampu menyediakan berbagai fasilitas kehidupan yang terbaik bagi masyarakatnya.

Maraton menjadi etalase yang bagus untuk hal itu. Sebab, untuk dapat menggelar sebuah kejuaraan maraton, bukan hanya panitia yang harus bekerja keras. Pemerintah kota pun harus mengerjakan berbagai pekerjaan rumah.

Bisa dibayangkan, untuk menyediakan lintasan sepanjang 42,195 kilometer yang harus tertutup arus lalu lintasnya, minimal selama tiga sampai empat jam, pemerintah setempat sudah harus berpikir berkali- kali.

Jelas untuk kota yang tidak memiliki sistem transportasi yang baik dan nyaman, urusan menutup jalan bakal semakin sulit. Maraton juga menjadi pembuktian bahwa polusi kota tuan rumah rendah.

Alhasil, maraton menjadi gengsi sebuah kota.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika dari 35 kejuaraan maraton jalan raya berlabel emas, 22 berlabel perak, dan 15 berlabel perunggu dalam agenda organisasi atletik dunia, IAAF, kota penyelenggara bisa dikatakan merupakan kota metropolitan yang sudah memiliki transportasi massal dan bagus. Emas, perak, dan perunggu adalah kategori lomba maraton elite dunia.

Hampir semua kota penyelenggara lomba tersebut adalah kota metropolitan di Eropa, seperti Manchester, Newcastle, dan Portsmouth di Inggris. London tahun ini tidak bisa menggelar kejuaraan maraton karena harus menjadi tuan rumah olimpiade.

Kota Eropa lainnya yang menjadi tuan rumah adalah Roma, Castelbuono Turin (Italia), Berlin dan Frankfurt (Jerman), Paris (Perancis), Vienna (Austria), Istanbul (Turki), serta Lisabon di Portugal.

Kota metropolitan di Benua Amerika baru sebatas New York, Chicago, Boston (Amerika Serikat) atau di Bogota (Kolombia).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Liga Indonesia
Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Timnas Indonesia
Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Timnas Indonesia
3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Timnas Indonesia
Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Timnas Indonesia
Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Badminton
Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Liga Indonesia
Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Badminton
4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com