Di turnamen Generali Ladies Linz, di Linz, Austria, petenis putri nomor satu dunia, Victoria Azarenka, tampil sebagai juara. Petenis Belarus itu mengalahkan petenis Jerman, Julia Goerges, 6-3, 6-4.
Seperti halnya Djokovic, kemenangan ini juga menjadi kemenangan berturut-turut Azarenka. Pekan lalu, dia juga keluar sebagai juara tunggal putri di Beijing Terbuka.
Menghadapi petenis nomor satu dunia, permainan Goerges sebenarnya lebih bagus dari sebelumnya. Namun, petenis kelahiran Bad Oldesloe, Jerman, itu sering memukul bola terlalu lebar sehingga keluar lapangan.
Permainan Azarenka beberapa kali seperti kehilangan fokus. Meski demikian, dia dapat kembali berkonsentrasi pada poin-poin penting. Dia menutup pertandingan setelah bertempur selama 1 jam 12 menit.
Di Osaka, Jepang, petenis Inggris, Heather Watson, menyusul rekannya Laura Robson, menjadi petenis putri Inggris kedua yang mampu memecah kebuntuan prestasi petenis putri Inggris. Setelah 22 tahun, Watson akhirnya menjadi petenis Inggris kedua yang mencapai final satu turnamen dunia WTA.
Pada semifinal yang berlangsung sangat ketat, Sabtu, Watson mengalahkan andalan tuan rumah, Misaki Doi (Jepang), 7-6 (2), 7-5.
Sebelum Laura dan Watson, petenis putri Inggris yang berhasil mencapai final kejuaraan WTA adalah Sara Gomer, pada turnamen di Aptos, tahun 1988.
Pada turnamen di Osaka ini pun, semifinalis lainnya, Chang Kai-Chen, secara mengejutkan menyingkirkan unggulan pertama, Samantha Stosur (Australia), 6-4, 4-6, 7-6 (3).
Kemenangan petenis Taiwan atas Stosur itu merupakan kesuksesan kedua Chang Kai-Chen mengungguli petenis peringkat 10 besar. Sebelumnya, pada tahun 2009, di Tokyo, dia mengalahkan Dinara Safina, mantan petenis putri nomor satu dunia dari Rusia.