Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sharapova Memadukan Kecantikan dan Tenis

Kompas.com - 10/06/2012, 09:55 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

Beberapa kali cedera juga mewarnai perjalanan karir Sharapova. Cedera serius pada bahunya pada tahun 2008, sempat membuatnya harus menjalani operasi bahu serius dan harus berisitirahat selama 10 bulan dari dunia tenis. Peringkatnya pun pernah turun menjadi 126 dunia.

Cedera, apalagi bahu, merupakan cedera serius, dan seringkali ini bisa mematikan karir seorang petenis. Tetapi ini ternyata berbeda bagi Sharapova. Gelar grandslam ketiganya didapatnya tahun 2008 di Australia, sesaat sebelum dia menderita cedera bahu, yang juga pernah dialaminya tahun 2007.

Gelar grandslam keempat tahun 2012 di Perancis Terbuka ini, merupakan gelar yang paling sulit didapat oleh Sharapova. Ini karena karakter permainannya lebih cocok untuk permainan di lapangan keras, seperti Australia dan AS ataupun lapangan rumput seperti Wimbledon.

Sharapova pernah beberapa kali mengakui bahwa dia mungkin tidak akan pernah memenangkan turnamen di lapangan tanah liat, seperti Perancis tersebut.

Jadi, ada sebenarnya kunci keberhasilan Maria Sharapova di dunia tenis. Inilah penilaian mantan pemain nomor satu dunia dari Amerika Serikat, Lindsay Davenport. "Sejak usia muda, Maria sudah berkeinginan menjadi petenis nomor satu dunia. Dia selalu memiliki mental juara, dan saya melihatnya ketika dia berusia 17 tahun. Cedera bahunya pernah mempengaruhi permainannya. Cedera seperti itu seringkali menjadi akhir karir seorang petenis."

"Maria pernah mengatakan, bila dia memenangkan gelar grandslam lagi, itu akan menjadi gelar paling berharga, apalagi Perancis Terbuka, karena dia pernah berpikir bahwa dia tidak akan pernah menang di Rolland Garros." kata Davenport.

Beberapa minggu lagi, grandslam akan beralih ke lapangan rumput Wimbledon, salah satu lapangan favorit Sharapova.

Mungkin gelar Perancis Terbuka menjadi awal putaran baru bagi Sharapova, untuk mengumpulkan gelar grandslam lebih banyak lagi, dan sekaligus mengakhiri mitos di kalangan tenis, bahwa kecantikan dan permainan piawai di lapangan tidak bisa dipadukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com