Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sharapova Memadukan Kecantikan dan Tenis

Kompas.com - 10/06/2012, 09:55 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

KOMPAS.com - Cantik dan jago bermain tenis, sepertinya adalah dua hal yang tidak boleh berpadu. Namun sekarang, media ataupun banyak pengamat harus menerima kenyataan tersebut, menyusul keberhasilan Maria Sharapova menjuarai turnamen Perancis Terbuka, Sabtu (9/6/2012).

Ini menjadikan petenis Rusia tersebut menjadi wanita ke-10 di dunia yang berhasil menjuarai seluruh turnamen grandslam di dunia, Perancis (2012), Wimbledon (2004), AS Terbuka (2006), dan Australia Terbuka (2008).

Sebelumnya, kecantikan banyak dianggap sebagai faktor pengganggu untuk menjadi petenis nomor satu dunia, walau sebenarnya petenis kampiun  masa lalu seperti Steffi Graf dari Jerman, Gabriela Sabatini dari Argentina, atau Jennifer Capriati dari Amerika Serikat, ataupun Martina Hingis dari Swiss  bukanlah petenis berwajah buruk.

Namun setelah munculnya petenis Rusia lainnya,  Anna Kournikova, dan kemudian Maria Sharapova, dunia tenis pun menjadi glamour, karena kedua petenis tersebut memadukan kegiatan tenis mereka dengan tampil sebagai model bagi berbagai produk.

Anna Kournikova pernah menjadi juara grandslam yaitu juara ganda putri Australia Terbuka di tahun 1999 dan 2001 bersama Martina Hingis. Namun, prestasi di cabang tenis adalah gelar di tunggal, dan selama karirnya belum pernah memenangkan satu gelar tunggal pun di turnamen WTA yang diikutinya.

Ketika Sharapova memulai karirnya tahun 2004 di usia 17 tahun, dengan menjuarai Wimbledon, pada awalnya banyak yang memperkirakan Sharapova akan memiliki karier yang berbeda dengan Kournikova.

Sharapova pindah dari Siberia di Rusia ke Amerika Serikat di usia remaja, guna mengejar prestasi tenisnya. Namun raut wajahnya yang menawan, kemudian mendatangkan pula tawaran untuk menjadi model. Dia pernah menjadi model untuk produk Nike, Prince dan Canon.

Setelah Wimbledon tahun 2004, dan dengan semakin terkenal, Sharapova dianggap mulai "terganggu" konsentrasinya di dunia tenis.

Namun sebenarnya bisa dilihat dalam periode 10 tahun terakhir dari 2000-2012, pertarungan tenis putri dunia sangatlah ketat dengan begitu banyaknya pemain-pemain top seperti dua bersaudara Williams Serena dan Venus, duo petenis Belgia, Kim Clisjters, dan Justine Henin.

Belum lagi petenis seperti Amelie Mauresmo (Prancis), Anna Ivanovic (Serbia), dan sejumlah petenis Rusia seperti Svetlana Kuznetsova, Dinara Safina, Elena Dementieva.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com