Dengan gaya permainan seperti itu, Radwanska memberikan beban sangat besar terhadap fisiknya sehingga risiko cedera pun selalu mengintai.
Hal itu langsung terlihat dengan pengunduran diri Radwanska dari turnamen tanah liat di Charleston, segera setelah turnamen di Miami itu. Radwanska mundur karena cedera punggung.
”Di saat saya gembira karena telah memenangi Sony Ericsson Terbuka, saya juga kecewa karena harus mundur dari turnamen Family Circle Cup di Charleston,” kata Radwanska dalam pernyataan tertulisnya.
Perjuangan Radwanska memenangi turnamen di Miami itu jelas tidak mudah. Sebab, nama-nama petenis top dunia, seperti Venus dan Serena Williams, Kim Clijsters, Caroline Wozniacki, dan juga petenis nomor satu dunia, Victoria Azarenka, ikut di turnamen itu.
Namun, Radwanska sangat diuntungkan dengan tumbangnya Azarenka di tangan Marion Bartoli. Pasalnya, sepanjang tahun 2012 ini Radwanska baru empat kali kalah dan semuanya oleh petenis asal Belarus ini.
Radwanska yang tidak terkalahkan oleh petenis lain sepanjang tahun ini masih harus mencari cara bagaimana untuk bisa melumpuhkan permainan Azarenka. Permainan tenis penuh tenaga, dengan penempatan bola akurat yang menjadi senjata Azarenka, masih sering kali sulit untuk dipatahkan Radwanska.
Secara keseluruhan, Azarenka lebih sering unggul atas Radwanska, yaitu sembilan kali menang dan tiga kali kalah.
Pada waktu lalu, Radwanska mengeluhkan suara-suara keras saat memukul yang keluar dari mulut Azarenka, yang dirasakan mengganggu konsentrasinya. Namun, dia tidak menyampaikan keluhan serupa terhadap suara-suara serupa, yang juga menjadi salah satu ciri khas Sharapova.
Dengan posisinya sebagai peringkat keempat dunia, Radwanska kini bisa menghindari pertemuan lebih awal dengan Azarenka jika mereka sama-sama turun di turnamen yang sama.