Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Terbaik Dunia di Final

Kompas.com - 28/01/2012, 03:32 WIB

Bagi Djokovic, memenangi Australia Terbuka tahun 2011 dan 2012 adalah bukti dirinya makin matang. Ia memenangi Australia Terbuka 2008 dan hingga tahun 2010 belum pernah lagi memenangi grand slam. Tahun 2011 adalah kebangkitan Djokovic.

”Jujur, saya kini dewasa sebagai petenis. Saya merasa ketika saya mulai yakin berada di lapangan dan bisa memenangi laga utama. Rafa dan Roger adalah dua pemain yang sangat dominan selama tujuh atau delapan tahun. Sangat sulit bisa mengambil titel dari mereka. Mereka berdua tidak akan memberikan gelar itu dengan cuma-cuma, kita harus merebutnya,” tutur Djokovic.

Djokovic menjadi orang kelima dalam sejarah laga tenis terbuka—dimulai pada tahun 1968— yang mampu memenangi tiga grand slam dalam satu musim. Rod Laver, Pete Sampras, Federer, dan Nadal telah mencapainya. Dari kelimanya, hanya Laver yang pernah memenangi empat titel—atau semua gelar juara grand slam—dalam satu musim.

Australia Terbuka 2012 adalah langkah awal bagi Djokovic dan Nadal untuk bisa menyamai rekor Laver jika gelar tiga grand slam berikutnya juga direbut.

Sharapova diunggulkan

Di final putri Sabtu ini, Maria Sharapova lebih diunggulkan dibandingkan dengan Victoria Azarenka. Usia Sharapova lebih tua dua tahun daripada Azarenka, tetapi Sharapova lebih berpengalaman. Ini menjadi final grand slam keenam bagi Sharapova. Namun, Azarenka menolak jika pengalaman Sharapova ini menjadi kunci kemenangannya di final.

”Di final, semua bisa terjadi, ini level yang berbeda di sebuah turnamen. Itu adalah pertarungan untuk memberikan semua yang kita punya, juga sebaik apa kita bisa mengatur kekuatan kita. Saya tahu permainan Sharapova, dia juga tahu permainan saya. Namun, saya rasa final nanti akan berbeda, mungkin kami akan memakai pendekatan yang berbeda. Tentu tidak akan mudah untuk menang,” tutur Azarenka.

(AP/REUTERS/IVV)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Bawa Indonesia Balik Unggul 2-1 atas India

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Bawa Indonesia Balik Unggul 2-1 atas India

Badminton
Indonesia Vs Irak, Ketika STY Minta AFC Hormati Semua Tim dan Pemain

Indonesia Vs Irak, Ketika STY Minta AFC Hormati Semua Tim dan Pemain

Timnas Indonesia
Evaluasi Febri Hariyadi, Mulai Dapat Kesempatan Lagi di Persib

Evaluasi Febri Hariyadi, Mulai Dapat Kesempatan Lagi di Persib

Liga Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Balas Kekalahan Ginting, Indonesia 1-1 India

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Balas Kekalahan Ginting, Indonesia 1-1 India

Badminton
Irak Vs Indonesia, Alasan Shin Tae-yong Fokus Fisik dan Mental Garuda

Irak Vs Indonesia, Alasan Shin Tae-yong Fokus Fisik dan Mental Garuda

Timnas Indonesia
Rekap Persib di Regular Series, Top Assist - Menit Bermain Terbanyak 

Rekap Persib di Regular Series, Top Assist - Menit Bermain Terbanyak 

Liga Indonesia
Irak Vs Indonesia, STY Yakin kepada Rafael Struick

Irak Vs Indonesia, STY Yakin kepada Rafael Struick

Liga Indonesia
Irak Vs Indonesia: Saat STY Masih Terbayang Kekalahan di Semifinal…

Irak Vs Indonesia: Saat STY Masih Terbayang Kekalahan di Semifinal…

Timnas Indonesia
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Prediksi Skor dan Susunan Pemain Dortmund Vs PSG di Liga Champions

Prediksi Skor dan Susunan Pemain Dortmund Vs PSG di Liga Champions

Liga Champions
Rekap Hasil Uber Cup 2024, Indonesia Jadi Tim Peringkat 2 Terbaik

Rekap Hasil Uber Cup 2024, Indonesia Jadi Tim Peringkat 2 Terbaik

Badminton
Jakarta Running Festival 2024 Diharapkan Jadi Simbol Persatuan

Jakarta Running Festival 2024 Diharapkan Jadi Simbol Persatuan

Liga Indonesia
Hati-hati Timnas U23 Indonesia, Irak 'Mesra' dengan Penalti

Hati-hati Timnas U23 Indonesia, Irak "Mesra" dengan Penalti

Liga Indonesia
Calvin Verdonk dan Jens Raven Jalani Proses Naturalisasi

Calvin Verdonk dan Jens Raven Jalani Proses Naturalisasi

Liga Indonesia
Hasil Uber Cup 2024: Indonesia Kian Tertinggal 1-2 dari Jepang

Hasil Uber Cup 2024: Indonesia Kian Tertinggal 1-2 dari Jepang

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com