Nadal, Djokovic, dan beberapa pemain peringkat teratas dunia telah tiba di London 02 Arena untuk turnamen terakhir tahun ini, yang akan dimulai Minggu.
Pada pertandingan pembuka, Nadal akan menghadapi petenis Amerika Serikat, Mardy Fish, sementara Roger Federer dan Jo-Wilfried Tsonga berada di grup yang sama.
Federer memulai pertarungan dengan menghadapi petenis Perancis, Tsonga. Tsonga sebelumnya sempat mengalahkan Federer, ketika keduanya bertemu di Wimbledon pada tahun ini. Kekalahan tersebut terasa biasa bagi Federer yang sedang mengalami musim tak menentu.
Federer sudah tidak memenangi gelar Grand Slam sejak pertama kali memenanginya pada 2002, dan telah membuat para pengamat menganggap bahwa Federer sudah melewati masa-masa terbaiknya.
Federer, yang sekarang berada di peringkat keempat dunia, bersikap tenang dalam menghadapi krisis. Kini, setelah memenangi dua turnamen terakhirnya di Basle dan Paris, tampaknya petenis Swiss ini telah mulai kembali ke penampilan terbaiknya.
"Saya tidak mempertanyakan diri saya sendiri sebab saya merasa telah menemukan apa yang membuat satu persen perbedaan, apakah suatu pertandingan dapat dimenangi atau tidak," kata Federer.
"Saya sangat dekat dengan tahun mengerikan lainnya. Jika saya memenangi tiga atau empat pertandingan lebih banyak pada babak-babak penting turnamen tahun ini, maka semuanya akan benar-benar berbeda."
"Akan sangat menyenangkan untuk memenangi final terakhir, untuk kali keenam. Selalu ada tekanan sebagai juara bertahan, tetapi saya mampu menggunakannya. Saya telah melakukannya beberapa kali."
Grup lain dihuni oleh Djokovic, Andy Murray, David Ferrer, dan Tomas Berdych. Peluang Djokovic menutup tahun hebatnya dengan satu gelar lagi tampaknya cukup ampuh untuk memulihkan fisiknya yang sempat terkena masalah.
Djokovic telah melewatkan salah satu musim terbaik dalam sejarah tenis, setelah ia menjuarai Australian Open, Wimbledon, dan US Open. Ia juga memenangi lima gelar Masters dan hanya kalah empat kali dari 73 pertandingan.
"Tahun ini adalah kesuksesan demi kesuksesan, grand slam demi grand slam. Itu datang dengan sendirinya," ucapnya.
"Itu karena saya bersyukur pada setiap kesempatan, dan saya tetap meletakkan kaki di tanah, tetapi juga selalu menginginkan lebih."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.