Keterbatasan Inasoc lagi-lagi muncul saat harus menyiapkan akreditasi online yang dibutuhkan Deputi I Bidang Sport dan Venue. Inasoc tidak didukung Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Kemenpora, institusi pemerintah yang bertugas sebagai kasir penyelenggaraan, tidak kunjung melakukan tender penyedia jasa teknologi informasi (TI).
Kemenpora akhirnya melakukan lelang pengadaan TI sebulan lalu dengan pengumuman pemenang baru hari Rabu (21/9). Ini jelas terlambat karena jadwal akreditasi seharusnya dimulai 15 September 2011.
Akhirnya Inasoc berinisiatif mengatasi ketersediaan jaringan TI yang mengkhawatirkan di detik-detik terakhir menjelang pembukaan akreditasi. ”Kami sudah menyiapkan sistem aplikasi akreditasi berbasis internet yang lengkap. Semua itu kami sendiri yang menyiapkan,” ujar Deputi I Bidang Sport dan Venue Djoko Pramono. Upaya keras itu setidaknya menghindarkan staf Deputi I untuk mengerjakan aplikasi 10.000 nama atlet dan ofisial dari 11 negara peserta secara manual.
”Namun, sekarang kami sudah terdukung dengan ditandatanganinya keppres yang menambah isi Keppres No 3/2010 yang memungkinkan Inasoc untuk melakukan pengadaan barang dan jasa secara langsung dengan waktu persiapan yang semakin mepet. Perubahan keppres ini kami nantikan untuk mendukung kerja Inasoc,” ujar Rachmat Gobel.
Di tengah berbagai kendala itu, ia optimistis mampu menyelenggarakan SEA Games XXVI, 11-22 November 2011.