”Untuk nomor-nomor lari jarak pendek, peluang Indonesia meraih emas masih 50:50 karena kita sebagai tuan rumah tentu lebih semangat. Siapa tahu ada kejutan di nomor 100 meter dan 200 meter,” ujar Paulus.
Namun, bukan berarti tanpa Suryo kekuatan sprinter muda Indonesia tidak bisa diandalkan. Pelatih sprint dan tim estafet putra, Eni Nuraini, mengungkapkan, masih ada beberapa sprinter muda yang bisa diturunkan di nomor 100 meter dan 200 meter sekaligus diturunkan di nomor estafet, antara lain Fadlin, Farrel Oktaviandi, Iswandi, Safwaturahman, Edi Ariansyah, dan Fernando Lumain. Sprinter Franklin Burumi juga bisa ditarik kembali meskipun ia sudah terdegradasi.
Menurut Paulus, peluang emas masih besar di nomor lari jarak menengah dan jarak jauh serta nomor lain yang diunggulkan. Di nomor lari jarak menengah dan jauh, ada dua pelari andalan, Agus Prayogo dan Triyaningsih. Kemampuan Dedeh Erawati di nomor 100 meter lari gawang juga bisa diandalkan.
Di nomor lempar, andalan Indonesia untuk meraih emas sementara ini hanyalah Dwi Ratnawati di lempar cakram. Adapun atlet lain yang bisa menjadi kuda hitam adalah Dudung Suhendi di nomor lontar martil dan Hermanto di nomor lempar cakram. Untuk lempar lembing, Indonesia belum bisa berbicara banyak karena kekurangan bibit atlet di nomor ini.