Sekalipun kemenangan McIlroy di pentas golf mayor merupakan yang pertama kali, kemunculan McIlroy sebagai juara dianggap sebagai bakal hadirnya generasi baru di pentas golf dunia.
Apalagi, dari tiga turnamen utama sebelumnya, semuanya dijuarai pegolf yang berusia 20 tahunan, mulai dari Martin Kaymer yang baru berusia 25 tahun dan sudah tampil sebagai pemenang di turnamen PGA Championship 2010.
Kemudian Louis Oosthuizen yang berusia 28 tahun, tetapi juga sudah mampu menjadi juara The Open Championship 2010. Yang terakhir Schwartzel yang berusia 26 tahun dan mampu menjadi juara The Masters yang baru berlangsung dua bulan lalu.
Apakah mungkin ini menjadi awal kemenangan bagi McIlroy dan kemenangan lainnya akan menyusul pada turnamen utama berikutnya? Paling tidak ada tiga turnamen mayor ke depan, dua di antaranya The Open Championship bulan Juli dan PGA Championship bulan Agustus.
Setelah penampilan Tiger Woods menurun, apalagi kini tengah didera cedera pada lutut kaki kiri berikut achilles-nya, pertanyaan yang muncul adalah mungkinkah para pegolf muda itu memecahkan rekor si ”Golden Bear” Jack Nicklaus yang mengemas 18 gelar utama tersebut.
Atau apakah Woods masih mampu menambah gelar utamanya lagi setelah terakhir memenangi gelar mayor yang ke-14 pada turnamen AS Open 2008. Woods hanya membutuhkan empat gelar turnamen utama untuk bisa menyamai rekor Nicklaus. Kehadiran McIlroy dan pegolf muda berbakat lainnya secara tidak langsung menjadi tanda-tanda adanya regenerasi di pentas golf dunia.
”Saya pikir anak ini akan menjadi bintang masa depan. Banyak orang yang memujinya. Apalagi dia juga rendah hati, tetapi sangat percaya diri ketika hal tersebut dia butuhkan,” tutur Nicklaus.
Kalau memang McIlroy menjadi salah satu kekuatan generasi baru di pentas golf dunia, itu bukan berarti angkatan 20 tahunan saat ini sudah mencapai titik terbaiknya. Hal itu mengingat sang fenomena Tiger Woods mampu meraih gelar utama perdana ketika ia berusia 20 tahun pada turnamen The Masters 1997.
Itu sebabnya, menurut McIlroy, kegembiraannya tidak bisa mencapai puncak karena masih jauh dari apa yang diidolakannya. Woods menjadi salah satu idola McIlroy. Meski pada turnamen AS Open kali ini dia memperbaiki pencapaian Woods, yang menjadi juara dengan 15 di bawah par, McIlroy yakin bahwa dirinya masih banyak kekurangan.