LOS ANGELES, Kompas.com - Promotor tinju Bob Arum mengakui, Manny Pacquiao merupakan petinju terbaik sepanjang masa. Pernyataan ini tentu saja membuat "Pacman"--julukan Pacquiao--melebihi deretan petinju top dunia, karena Arum sudah jadi promotor selama hampir setengah abad.
Sepanjang karirnya sebagai promotor, Arum telah bekerja sama dengan sederet nama-nama terkenal, diantaranya Muhammad Ali, Sugar Ray Leonard, Marvin Hagler dan Roberto Duran. Tapi dalam pandangannya, tidak ada di antara petinju tersebut yang bisa menandingin dominasi pahlawan Filipina itu.
"Saya melihat Manny sebagai yang terbaik, termasuk Ali. Ali adalah petinju besar yang mempunyai kontribusi luar biasa dan adalah tidak adil jika memperbandingkan Ali dengan petinju sekecil Pacquiao," kata Arum.
"Tapi saya juga melihat soal ketrampilan, Pacquiao lebih cepat. Anda bisa mengatakan bahwa karena tubuhnya yang kecil ia bisa cepat, tapi Ali mempunyai kekuatan pada tangan kanan. Tangan kirinya mampu melancarkan pukulan jab dan melakukan apa saja, tapi tidak terlalu kuat," katanya.
Menurut pandangan Arum, dengan tinggi hanya 1,69 meter, Pacquaio berbeda dengan petinju lain karena ia memiliki ketrampilan yang tinggi.
"Tangan kanan dan kirinya mempunyai kekuatan yang hampir sama dan itu yang menghancurkan lawannya," kata promotor yang sekarang sudah berusia 78 tahun itu.
"Petinju lain berlatih untuk menghadapi petinju tangan kiri sehingga mereka harus hati-hati dengan tangan kiri tersebut, tapi sebelum mereka menyadarinya, mereka sudah habis dihujani pukulan kanan lawan," katanya.
Pacquiao, yang sangat dibanggakan oleh masyarakat Filipina, semakin mengukuhkan diri sebagai atlet papan atas dunia menyusul kemenangan angka mutlak atas petinju Meksiko Antonio Margarito, Minggu (14/11/10) lalu di Dallas. Ia pun tidak tertahankan untuk meraih gelar juara dunia untuk kedelapan kalinya di delapan kelas berbeda.
Pacquaio, yang meski bertubuh lebih pendek, membuat lawan yang bertubuh lebih besar tidak berkutik dengan melancarkan senjata pukulan cepat dan bertenaga. Pada beberapa ronde terakhir, bagian bawah mata kanan Margarito pun terkoyak dan ia tidak mampu lagi menghentikan Pacquaio untuk meraih gelar juara dunia super welter WBC yang lowong.
"Saya belum pernah melihat pertarungan seperti itu. Tidak dengan Sugar Ray Leonard, Marvin Hagler atau Duran," kata Arum mengomentari dominasi kedua tangan Pacquaio yang mampu melancarkan pukulan sama kerasnya.