Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabrakan KA, Tak Perlu (Lagi) Investigasi...

Kompas.com - 06/08/2009, 08:00 WIB

Jika tak juga ada kemajuan, segera direksinya diganti dengan mereka yang lebih mampu. Lebih dari 100 peristiwa luar biasa terjadi dalam setahun. Ini sama artinya dengan satu kecelakaan per tiga hari.

Tabrakan di Bogor

Apalagi, tabrakan ”sodomi” dua KRL di Bogor dipandang sebagai kebebalan PT KA.  ”Saya menduga persoalannya klasik, mungkin masinis KRL Pakuan Express 221 melanggar sinyal merah, sinyal yang fungsinya menandai adanya KRL ekonomi yang mogok di blok sinyal di depannya,” kata pemerhati KA, Moch Hendrowiyono.

Namun, kata Hendro, jika sinyal dilanggar, tidak serta-merta itu kesalahan masinis semata. Bisa saja sinyal di jalur itu memang sering rusak sehingga masinis melanggarnya. Lalu, mengapa kerusakan sinyal tak ditangani?

Pendapat lain disampaikan pengamat kereta api dari LIPI, Taufik Hidayat. ”Akar masalahnya pada KRL Holec yang sering mogok,” ujarnya.

Dibangun dengan teknologi Belanda-Belgia, KRL Holec lebih canggih daripada KRL Jepang. Namun, menurut Taufik, penguasaan teknisi PT KA atas perangkat lunak dan elektronik KRL Holec masih rendah.

Persoalan lain, rem KRL harus sering dicek. Rem hanya andal jika dirawat dan sering diganti. Harus diingat, KA baru berhenti setelah 500 meter jika direm pada kecepatan 60 km per jam.

Intinya, lemah dan minimnya pemeliharaanlah yang menyebabkan KA sering mogok. Hal ini membuat KA kerap terlambat, konsumen mengumpat, melempar batu, dan dampak yang paling menyedihkan terjadi tabrakan KA yang merenggut nyawa manusia.

Apakah ini semata kesalahan PT KA? Tidak sesederhana itu menjawabnya. Harus dilihat sejauh mana tanggung jawab regulator mengawasi kinerja PT KA. Sudah tuntaskah sertifikasi oleh Ditjen Perkeretaapian?

Kecelakaan KA adalah jalinan dari banyak faktor kesalahan. Tidak ada faktor tunggal dalam kecelakaan KA.

Namun, tetap harus ada optimisme angka kecelakaan bisa ditekan dan perkeretaapian semakin membaik. Dengan catatan, itu bisa dicapai jika ada langkah konkret membenahi perkeretaapian. Tak perlu menunggu hasil investigasi....  (Haryo Damardono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Man City Vs Man United, Erik ten Hag Tolak Bahas Masa Depan

Man City Vs Man United, Erik ten Hag Tolak Bahas Masa Depan

Liga Inggris
Perwakilan Man United Bertemu Kieran McKenna, Duel dengan Chelsea

Perwakilan Man United Bertemu Kieran McKenna, Duel dengan Chelsea

Liga Inggris
Head to Head Bali United Vs Borneo FC: Laga Pelipur Lara Tak ke Final

Head to Head Bali United Vs Borneo FC: Laga Pelipur Lara Tak ke Final

Liga Indonesia
Jay Idzes Mau Berjuang untuk Timnas Indonesia, Siap Jadi Kiper dan Striker

Jay Idzes Mau Berjuang untuk Timnas Indonesia, Siap Jadi Kiper dan Striker

Timnas Indonesia
Jadwal Malaysia Masters 2024, Indonesia Pastikan 1 Tiket Semifinal

Jadwal Malaysia Masters 2024, Indonesia Pastikan 1 Tiket Semifinal

Badminton
Gelandang West Ham Lucas Paqueta Didakwa Melanggar Aturan Taruhan

Gelandang West Ham Lucas Paqueta Didakwa Melanggar Aturan Taruhan

Liga Inggris
Cerita Thoriq Alkatiri Jalani 2 Tugas Wasit di Lapangan dan VAR

Cerita Thoriq Alkatiri Jalani 2 Tugas Wasit di Lapangan dan VAR

Liga Indonesia
Kesan Jay Idzes soal Julukan 'Bang Jayadi' dari Fans Timnas Indonesia

Kesan Jay Idzes soal Julukan "Bang Jayadi" dari Fans Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Kata Chico Usai Tersingkir dari Malaysia Masters 2024

Kata Chico Usai Tersingkir dari Malaysia Masters 2024

Badminton
Tekad Dejan/Gloria 'Pecah Telur' Vs Rinov/Pitha di 8 Besar Malaysia Masters

Tekad Dejan/Gloria "Pecah Telur" Vs Rinov/Pitha di 8 Besar Malaysia Masters

Badminton
Final Piala FA Man City Vs Man United: Maguire Ingin Pulih Perkuat Setan Merah

Final Piala FA Man City Vs Man United: Maguire Ingin Pulih Perkuat Setan Merah

Liga Inggris
Skuad Italia untuk Euro 2024: Tak Ada Nama Locatelli dan Emil Audero

Skuad Italia untuk Euro 2024: Tak Ada Nama Locatelli dan Emil Audero

Internasional
Persib Bandung Vs Madura United, Rivera Utamakan Kepentingan Tim

Persib Bandung Vs Madura United, Rivera Utamakan Kepentingan Tim

Liga Indonesia
Thiago Motta Pergi dari Bologna, Kans Jadi Pelatih Anyar Juventus

Thiago Motta Pergi dari Bologna, Kans Jadi Pelatih Anyar Juventus

Liga Italia
Hasil Malaysia Masters: 4 Wakil Indonesia ke 8 Besar, Pastikan 1 Tiket Semifinal

Hasil Malaysia Masters: 4 Wakil Indonesia ke 8 Besar, Pastikan 1 Tiket Semifinal

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com