Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekor Rudy Diperjuangkan Jauh Sebelumnya

Kompas.com - 01/07/2009, 04:45 WIB

Dengan kemenangan itu, Rudy mencetak rekor yang sulit ditumbangkan: delapan kali juara, lebih satu dibandingkan dengan Svend Pri. Rudy punya kelebihan lain: tujuh dari delapan kali juara itu diraihnya berturut-turut. Berbeda dengan Pri yang berselang-seling. Nama Rudy dan Indonesia akan terus tercantum dalam daftar rekor All England. Itulah istimewanya.

Jauh hari

Gelar kedelapan Rudy tidak ditentukan pada hari itu. Jauh hari sebelumnya sudah ada rancangan dan tindakan kalangan PBSI untuk menuju ke situ. Situasi ”Perang Dingin” antara Blok Barat dan Blok Timur (Komunis) waktu itu ikut memberikan warna pada lika-liku perjuangan bulu tangkis Indonesia.

Tahun 1975 adalah tahun awal perpecahan organisasi dunia bulu tangkis. Blok Timur, dengan RRC sebagai kekuatan utama, mulai merangsek ke percaturan internasional. Dipelopori kalangan bulu tangkis Malaysia dan Thailand dan menggunakan organisasi Konfederasi Bulu Tangkis Asia (ABC, Asian Badminton Confederation) mulailah gerakan untuk menggembosi International Badminton Federation (IBF).

”Perjalanan Rudy Hartono ke All England 1976 bukanlah perjalanan mulus. Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun 1976 merupakan tahun yang penuh dengan peristiwa yang menguras tenaga ekstra. Perjuangan tidak hanya di lapangan pertandingan, tetapi juga di meja perundingan. Di meja perundingan ini tidak kalah serunya dengan di lapangan pertandingan. Taktik, strategi, siasat diplomasi harus dilakukan, dengan kepala dingin, walau kadang-kadang hati membara.” Begitu tertulis dalam buku Diplomat Bulu Tangkis.

PBSI tadinya berharap Rudy bisa mencetak rekor pada 1975, tetapi Rudy kalah di final melawan Svend Pri. PBSI pun berusaha keras agar tahun 1976 Rudy menyabet rekor delapan kali.

Jauh sebelum pelaksanaan All England, kalangan bulu tangkis Asia sudah mencanangkan akan memboikot turnamen All England. Ancaman ini adalah buntut tak diterimanya RRC menjadi anggota IBF—salah satu sebabnya adalah RRC mengajukan syarat Taiwan dikeluarkan dari IBF. ABC meminta anggotanya, termasuk Indonesia, tidak mengirim wakil ke All England.

PBSI pun berusaha keras ”melawan” ancaman tersebut dan petinggi-petinggi PBSI pun berdiplomasi. Menggunakan tema pokok ”Eropa tidak ingin negara Asia lebih unggul”, pengurus PBSI meyakinkan rekan- rekannya bahwa Asia akan lebih unggul jika Rudy bisa merebut sekali lagi gelar juara, mengungguli Svend Pri. Alasan ini diterima ABC dan PBSI akhirnya mengirim pemain ke All England. Mereka yang dikirim adalah Rudy, Liem Swie King, Tjuntjun, dan Johan Wahjudi.

TD Asmadi Wartawan Kompas 1975-2003

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Man City Vs West Ham: Guardiola Terbayang Drama 2022

Man City Vs West Ham: Guardiola Terbayang Drama 2022

Liga Inggris
Liverpool Vs Wolves: Tugas Terakhir Klopp, Selamat Tinggal yang Berat...

Liverpool Vs Wolves: Tugas Terakhir Klopp, Selamat Tinggal yang Berat...

Liga Inggris
Arsenal Vs Everton: Saat Arteta Berharap Bantuan Moyes dan West Ham...

Arsenal Vs Everton: Saat Arteta Berharap Bantuan Moyes dan West Ham...

Liga Inggris
Man City Vs West Ham: Pasukan Guardiola Tiap Detik Harus Sempurna

Man City Vs West Ham: Pasukan Guardiola Tiap Detik Harus Sempurna

Liga Inggris
Persib Vs Bali United: Teco Nyaman, Tak Lagi Main di Lapangan Latihan

Persib Vs Bali United: Teco Nyaman, Tak Lagi Main di Lapangan Latihan

Liga Indonesia
Como 1907 Proyek “1 Miliar Dollar”, Bos Hartono Tak Kejar Gengsi

Como 1907 Proyek “1 Miliar Dollar”, Bos Hartono Tak Kejar Gengsi

Liga Italia
Kevin Sanjaya Pensiun, Kesedihan Besar Oma Gill, Minions Akan Dirindukan

Kevin Sanjaya Pensiun, Kesedihan Besar Oma Gill, Minions Akan Dirindukan

Badminton
Timnas Indonesia Vs Irak: Kick Off Berubah, Permintaan dari Shin Tae-yong

Timnas Indonesia Vs Irak: Kick Off Berubah, Permintaan dari Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Kronologi Hari Terakhir Allegri di Juventus: Pimpin Latihan Pagi, Sore Dipecat

Kronologi Hari Terakhir Allegri di Juventus: Pimpin Latihan Pagi, Sore Dipecat

Liga Italia
Ketum PSSI soal Elkan Baggott: Tak Mau Menghakimi, Yakin Nasionalisme Masih Ada

Ketum PSSI soal Elkan Baggott: Tak Mau Menghakimi, Yakin Nasionalisme Masih Ada

Timnas Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Fabregas Tepati Janji Bawa Skuad Liburan

Como Promosi ke Serie A, Fabregas Tepati Janji Bawa Skuad Liburan

Liga Italia
Jadwal Thailand Open 2024, Dua Wakil Indonesia Berburu Tiket Final

Jadwal Thailand Open 2024, Dua Wakil Indonesia Berburu Tiket Final

Badminton
Man City Vs West Ham: Guardiola Minta Man City Bermain Seperti Lawan Tottenham

Man City Vs West Ham: Guardiola Minta Man City Bermain Seperti Lawan Tottenham

Liga Inggris
Juventus Pecat Allegri, Angkat Paolo Montero Si 'Bodyguard' Zidane

Juventus Pecat Allegri, Angkat Paolo Montero Si "Bodyguard" Zidane

Liga Italia
Jadwal Siaran Langsung Persib Vs Bali United di Championship Series Liga 1

Jadwal Siaran Langsung Persib Vs Bali United di Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com