PARIS, Kompas.com - Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir langusng tersingkir pada babak pertama French Open Super Series 2015 setelah dikalahkan ganda Jepang, Keigo Sonoda/Naoko Fukuman 21-16, 17-21 dan 11-21.
“Setelah pertandingan di Denmark kemarin, kami belum full masa pemulihannya. Apalagi ketemu lawan yang tidak mudah buat dimatikan. Mereka pemain yang kuat, walau sebenarnya permainannya biasa saja. Cuma kalau mau mematikan mereka, kami harus lebih sabar aja. Karena mereka pertahanannya bagus. Nah itu yang kami harusnya tahan, tapi malam ini tidak lakukan,” kata Liliyana kepada badmintonindonesia.org.
Menang cukup mudah di gim pertama, pada gim kedua Tontowi/Liliyana justru balik mengendur di lapangan. Tertinggal 2-6 dan 5-12, Tontowi/Liliyana tak bisa mengejar ketertinggalan dan harus merelakan gim kedua.
Masuk ke gim penentu, kondisi Tontowi/Liliyana tak lantas membaik. Mereka bahkan harus tertinggal jauh di awal, 0-6. Meski akhirnya berhasil mencuri poin, Tontowi/Liliyana kini tak bisa meredam langkah Keigo/Naoko.
“Kalau saya berpikiran bahwa persaiangan juga sudah ketat. Nggak bisa kami selalu diunggulkan terus bisa menang terus. Karena untuk mempertahankan itu lebih sulit dibanding dengan merebut kemenangan. Itu yang kami alami sekarang. Saat ini kami hanya mau bagaimana caranya harus menjaga fokus dan kepercayaan diri kami lagi, itu yang paling penting. Di pertandingan, kami hampir tidak pernah kalah di babak pertama, kami tidak boleh jadi goyah karena hasil hari ini. Ini jadi pelajaran dalam perjalanan kami sampai nanti ke Olimpiade Rio,” jelas Liliyana.
“Kami ambil hikmahnya aja. Di gim pertama kami bisa menang mudah, main sudah enak. Tapi di gim kedua kami mengendor, banyak mati sendiri. Tapi tidak apa-apa, ini jadi pelajaran berharga buat kami,” kata Tontowi.
Tontowi/Liliyana dan Keigo/Naoko sebelumnya sudah dua kali berhadapan, dengan kemenangan yang selalu bisa diamankan pasangan Indonesia. Terakhir di Australia Open 2015, Terakhir Tontowi/Liliyana menang rubber game 18-21, 21-17 dan 21-11.
“Beberapa kali bertemu pasangan Jepang ini memang selalu ramai. Mereka nggak suka pemain Jepang ini, karena kuat dan sulit dimatikan. Tadi Owi/Butet kurang tenang, dapat bola-bola reli kurang sabar dalam mengatur serangan, jadi boros tenaga sendiri,” kata Nova Widinato, pelatih ganda campuran, yang mengevaluasi penampilan Tontowi/Liliyana.
“Gim ketiga tenaga Owi banyak terkuras karena nggak sabar mengatur serangan. Terlalu monoton dan pengen keras terus,” ujar Nova lagi.
Hasil ini praktis membuat Tontowi/Liliyana tak berhasil mengulangi kesuksesannya di Paris. Sebab tahun lalu, Tontowi/Liliyana merupakan juara dari turnamen level super series ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.