Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yayuk Basuki: PON Remaja, Jangan Salah Arah

Kompas.com - 10/12/2014, 12:00 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

JAKARTA, Kompas.com - Anggota DPR dan mantan atlet nasional, Yayuk Basuki berharap pelaksanaan PON Remaja jangan sampai salah langkah yang akan merugikan perkembangan si atlet muda itu sendiri.

Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja I akhirnya dibuka oleh Menpora Imam Nahrawi pada Selasa (9/12/2014). Ajang ini penuh kontroversi sejak waktu pelaksanaanya yang dianggap tidak tepat, pembatasan usia peserta yang berubah-ubah hingga waktu pembukaan yang juga tidak tepat karena menunggu pulangnya Gubernur Jatim Sukarwo mau pun kesediaan Presiden Joko Widodo untuk membuka.

PON Remaja mempertandingkan 15 cabang olahraga dan memperebutkan 133 medali emas, 133 perak dan 160 medali perunggu dengan jumlah atlet 1.686. Atlet yang dapat ikut berusia 12-17 tahun.

Yayuk Basuki yang memang dikenal sejak masa yunior di DI Yogykarta menyambut baik pelaksanaan PON Remaja ini sebagai bagian dari regenerasi atlet nasional. Menurutnya, semakin ajang olahraga nasional akan mendorong perkembangan atlet usia dini.

Namun Yayuk tidak menampik adanya kekhawatiran PON Remaja diperlakukan sama seperti PON oleh para pemangku kepentingan termasuk Pengprov cabang-cabang yang diperlombakan di ajang ini. Termasuk juga perputaran uang yang besar menyangkut bonus yang diberikan Pemerintah Provinsi bagi para atlet muda yang membawa nama daerah.

Untuk PON Remaja I ini saja KONI Jambi menjanjikan bonus hingga Rp 50 juta untuk para atlet muda yang meraih medali emas di Surabaya. Sementara para atlet renang DKI jaya juga dijanjikan bonus Rp 25 juta untuk setiap medali emas yang mereka raih.

Yayuk mengakui bagaimana pun untuk membina seorang atlet memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit yang mungkin harus diatnggung orangtua. NBamun ia menyayangkan bila bonus dan uang pembinaan itu menjadi motivasi bagi atlet, terutama dengan pengaruh orang tua mereka. "Sulit untuk melarang orang tua -karena ini masih kanak-kanak- untuk menentukan perpindahan atlet. Apalagi bahkan untuk yang satu ini ada calo yang memudahkan proses perpindahan," kata Yayuk.

Namun ia berharap sebaiknya ada kejelasan ikatan antara atlet dengan daerah yang diwakilinya atau membantu dalam dana pembinaannya. "Misalnya kalau ada atlet muda yang saat PON Remaja membela DKI, ia harus ke depannya juga membela DKI. Aturan ini yang sebaiknya ditegakkan,"kata Yayuk.

Ia menyetujui bila pada atlet usia remaja, bonus diberikan dalam bentuk fasilitas untuk sekolah atau pun biaya untuk melakukan uji coba atau mengikuti turnamen di luar daerah atau pun di luar negeri. "Dulu saya pernah mengusulkan hal ini, meski untuk atlet-atlet elit nasional. Namun saat itu ditolak dengan alasan keterbatasan dana dan kesulitan birokrasi," kata yayuk.

Dengan adanya kesanggupan Pemerintrah daerah atau Provinsi menyediakan anggran untuk bonus atlet, Yayuk melihat masalah dana sebenarnya bisa diatasi. "Sekarang tinggal birokrasinya dan sistemnya saja yang sanggup atau tidak," kataya soal beasiswa dan biaya mengikuti uji coba di luar daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Legenda MU Ryan Giggs Beri Nasihat kepada Pemain Muda di Indonesia

Legenda MU Ryan Giggs Beri Nasihat kepada Pemain Muda di Indonesia

Internasional
Link Live Streaming Persib Vs Bali United, Kickoff 19.00 WIB

Link Live Streaming Persib Vs Bali United, Kickoff 19.00 WIB

Liga Indonesia
Ryan Giggs Sapa Fan Man United di Indonesia, Sebut Bakso dan Sate

Ryan Giggs Sapa Fan Man United di Indonesia, Sebut Bakso dan Sate

Internasional
PUBG Mobile dan SSC North America Berkolaborasi, Hadirkan Mobil Sport Tercepat Dunia

PUBG Mobile dan SSC North America Berkolaborasi, Hadirkan Mobil Sport Tercepat Dunia

Sports
Hasil Thailand Open 2024, Rinov/Pitha Harus Puas Sampai Semifinal

Hasil Thailand Open 2024, Rinov/Pitha Harus Puas Sampai Semifinal

Sports
Tiga Alasan Persib Bisa ke Final Championship Series dan Akhiri Tren Lawan Bali United

Tiga Alasan Persib Bisa ke Final Championship Series dan Akhiri Tren Lawan Bali United

Liga Indonesia
Allegri Dipecat Juventus, Terima Kasih dari Pria Perancis dan Anak Legenda Milan

Allegri Dipecat Juventus, Terima Kasih dari Pria Perancis dan Anak Legenda Milan

Liga Italia
Borneo FC Siap Balas Dendam demi Kawinkan Gelar Liga 1 2023-2024

Borneo FC Siap Balas Dendam demi Kawinkan Gelar Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Jelang Dortmund vs Real Madrid, Perut Niklas Sule Membuncit

Jelang Dortmund vs Real Madrid, Perut Niklas Sule Membuncit

Liga Champions
Penambahan Skuad Copa America 2024, Alejandro Garnacho Diuntungkan

Penambahan Skuad Copa America 2024, Alejandro Garnacho Diuntungkan

Internasional
Man City Vs West Ham: Guardiola Terbayang Drama 2022

Man City Vs West Ham: Guardiola Terbayang Drama 2022

Liga Inggris
Liverpool Vs Wolves: Tugas Terakhir Klopp, Selamat Tinggal yang Berat...

Liverpool Vs Wolves: Tugas Terakhir Klopp, Selamat Tinggal yang Berat...

Liga Inggris
Arsenal Vs Everton: Saat Arteta Berharap Bantuan Moyes dan West Ham...

Arsenal Vs Everton: Saat Arteta Berharap Bantuan Moyes dan West Ham...

Liga Inggris
Man City Vs West Ham: Pasukan Guardiola Tiap Detik Harus Sempurna

Man City Vs West Ham: Pasukan Guardiola Tiap Detik Harus Sempurna

Liga Inggris
Persib Vs Bali United: Teco Nyaman, Tak Lagi Main di Lapangan Latihan

Persib Vs Bali United: Teco Nyaman, Tak Lagi Main di Lapangan Latihan

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com