Pada kuarter pertama, Bimasakti mendominasi jalannya pertandingan. Dengan mudah, Yanuar Dwi Priasmoro mencetak angka untuk Bimasakti hingga unggul dengan selisih 10 poin. Namun, Garuda mampu memperkecil selisih hingga 15-20 pada akhir kuarter pertama.
Memasuki kuarter dua, Garuda bermain lebih agresif. Mereka menyamakan skor 26-26 berkat dua akurasi tembakan bebas Fredy. Pada akhir kuarter dua, Garuda berbalik unggul dengan 32-30.
Usai jeda, Garuda bermain lebih rapi. Pada kuarter tiga, Garuda memakai zone defense untuk meredam kecepatan pemain Bimasakti. Strategi Garuda berjalan mulus dan mereka menutup kuarter dengan keunggulan jauh, 54-36.
Konsentrasi Bimasakti yang terus menurun pada kuarter akhir, membuat tim ini gagal membendung serangan Garuda. Hasilnya, Garuda banyak menambah poin hingga pertandingan berakhir dengan 77-50.
Ini menjadi kemenangan kedua beruntun Garuda, setelah sebelumnya mengalahkan Satya Wacana Metro LBC Bandung.
“Kondisi para pemain terlihat sangat kurang stabil di kuarter pertama dan kedua. Kondisi ini membuat saya cepat-cepat mengganti strategi. Melihat lawan menggunakan strategi pick and roll, saya menginstruksikan pemain untuk melakukan zone defense,” ungkap Antonius Ferry Rinaldo, pelatih Garuda Kukar Bandung.
Pemain muda Garuda, Chandistira Pranatyo tampil menawan. Chandistira memimpin dengan sumbangan 15 poin, diikuti sang kapten, Wendha Wijaya, dengan tambahan 14 poin. Dari kubu Bimasakti, donasi angka terbanyak disumbangkan Bima Rizky Ardiansyah dengan 13 poin.