JAKARTA, KOMPAS.com - Lalu Muhammad Zohri mencatatkan dirinya sebagai manusia tercepat Asia Tenggara, saat ini.
Pada Kejuaraan Atletik Asia di Doha, Qatar pada 21-24 April 2019, Kelahran Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 1 Juli 2000 itu meraih catatan waktu 10,13 detik di final nomor lomba lari 100 meter putra.
Capaian Zohri melampaui rekor Asia Tenggara sebelumnya yakni 10,17 detik.
Adalah pelari cepat, juga asal Indonesia, Suryo Agung yang menorehkan catatan 10,17 detik itu.
Rekor berumur 10 tahun itu akhirnya tumbang oleh prestasi Zohri.
(Baca: Ini Fokus Juara Dunia Lari Asal Indonesia)
Saat ini, Zohri tengah menanti kelulusannya dari sekolah menengah atas.
Bungsu dari empat bersaudara itu adalah siswa SMA Negeri 2 Mataram, NTB.
(Baca: Ini Pesan dari Teman Sekolah untuk Zohri yang Ikut UNBK di Jakarta)
Teten mengatakan pada program BMM yakni Program Beasiswa Sarjana Muamalat, pihaknya memang masih mengutamakan mahasiswa dengan prestasi akademik yang mengalami kesulitan dalam pembiayaan pendidikannya.
"Prestasi akademiknya di IPK 3.0," tutur pria berkacamata itu.
Lebih lanjut, Teten mengatakan, peluang bagi atlet berprestasi, termasuk untuk Zohri, terbuka juga melalui program BMM ini.
"Kami akan melihat perkembangan program ini. Karena memang, (program) ini sudah berjalan beberapa tahun tapi belum tersistematisasi," katanya lagi.
Kemudian, masih menurut Teten, pada prosedurnya, program beasiswa yang merupakan kerja sama antara BMM, Bank Muamalat, dan kampus-kampus ini dimulai dari seleksi mahasiswa dari segi administrasi di kampus bersangkutan.