JAKARTA, KOMPAS.com - Rupanya, ada alasan yang bisa menjawab pertanyaan mengapa sepatu warna dasar hitam paling favorit menjadi pilihan konsumen.
"Kalau di Indonesia, ada hubungannya dengan back to school," kata Direktur A1 Ardiles Kim Pan Seung di Jakarta pada Rabu (13/2/2019) di sela-sela peluncuran produk sepatu DBL Ardiles AZA6, AD1, dan Pride2.
Tahun 2019 adalah tahun kedua kerja sama DBL Indonesia dengan Ardiles, produk sepatu merek lokal untuk membuat sepatu basket berharga murah namun berkualitas.
(Baca: Sepatu, Tantangan Terbesar Olahraga Basket di Indonesia)
"Di sekolah Indonesia kan siswa wajib menggunakan sepatu warna hitam polos," imbuhnya.
Di samping itu, perkembangan zaman hingga kini, terang Kim Pan Seung, menuntut adanya sepatu yang digunakan untuk beragam kegiatan.
"Orang pakai sepatu kan tidak hanya untuk olahraga tapi untuk jalan-jalan, ke kantor, bahkan ke sekolah," ujarnya.
(Baca: Yang Benar, Pakailah Sepatu Basket saat Bermain Basket!)
Tren
Ikhwal tren, lanjut Kim Pan Seung, juga dialami oleh perkembangan sepatu basket.
Konsumen saat ini begitu menggemari sepatu low cut alias sepatu dengan desain berleher rendah pada bagian pergelangan kaki.
"Low cut itu sekarang lagi tren," katanya.
Pada tren sebelumnya, sepatu basket punya kelaziman pada high cut.
"Sepatu high cut untuk men-support ankle atau pergelangan kaki," tutur Kim Pan Seung yang sudah 15 tahun menetap di Indonesia ini.
"Low cut saat ini punya teknologi canggih dan tetap aman untuk melindungi ankle atau pergelangan kaki," imbuhnya.
Menurut Kim Pan Seung, kemudian, pilihan konsumen pada sepatu basket low cut juga didasari bahwa sepatu basket bisa digunakan untuk berbagai kegiatan, bukan hanya untuk berolahraga semata.
(Baca: 100.000 Anak Muda Indonesia Bisa Pakai Sepatu Basket Merek Lokal asal...)