JAKARTA, KOMPAS.com - Ini niat yang bakal diwujudkan oleh Founder dan CEO Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia Azrul Ananda, setidaknya sampai dengan 2019 usai.
"100.000 anak muda Indonesia bisa pakai sepatu basket merek lokal," katanya saat peluncuran saat peluncuran produk sepatu DBL Ardiles AZA6, AD1, dan Pride2 pada Rabu (13/2/2019).
Saat itu, pria yang karib disapa AZA tersebut didampingi pebasket timnas Indonesia Abraham Damar Grahita, dan Direktur A1 Ardiles Kim Pan Seung.
"Banyak anak muda Indonesia yang tidak mampu membeli sepatu basket karena harganya mahal," kata putra mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Lantaran berjumpa dengan tantangan harga itulah, DBL, kata Azrul sejak dua tahun lalu menggandeng produsen sepatu merek lokal, Ardiles.
"Kami memproduksi sepatu basket dengan harga murah tapi tetap berkualitas," kata Kim Pan Seung.
(Baca: Sepatu, Tantangan Terbesar Olahraga Basket di Indonesia)
Varian
Sepatu-sepatu itu per pasangnya berbanderol di kisaran angka Rp 300.000 dan paling mahal Rp 500.000.
Varian Pride1 dan Pride2 misalnya, tersedia dalam ukuran 39 hingga 47. Banderol harganya di kisaran Rp 300.000 per pasang.
Pride2, tambah Azrul, merupakan sepatu yang melambangkan anak muda Indonesia yang hobi olahraga bola basket menghancurkan penghalang demi meraih kebanggaan atau pride.
Sementara itu, varian AZA6 yang dirilis pada Desember 2018 adalah sepatu flagship DBL Ardiles.
Sebelumnya, ada varian AZA5 yang dirilis pada akhir 2017.
Khusus untuk sepatu AD1, terang Kim Pan Seung, pihaknya dan DBL memang menetapkan sepatu itu adalah signature shoes atau sepatu khusus yang didedikasikan untuk pebasket tim nasional Indonesia Abraham Damar Grahita.
Namun demikian, AD1 juga diproduksi untuk konsumen sepatu basket Indonesia pada umumnya.
(Baca: Yang Benar, Pakailah Sepatu Basket saat Bermain Basket!)