Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 132 Pebulutangkis Muda Bertahan

Kompas.com - 22/07/2018, 21:06 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis


SURABAYA/PURWOKERTO, Kompas.com -- Para pebulutangkis muda dari enam kategori yakni U-11 Putra, U-11 Putri, U-13 Putra, U-13 Putri, U-15 Putra, dan U-15 Putri, telah menyelesaikan hari kedua jalannya Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 di Surabaya dan Purwokerto.

 Di GOR Sudirman, Surabaya, sebanyak 72 peserta berhasil lolos dan melaju ke babak selanjutnya yang digelar pada Senin (23/7). Sementara di GOR Satria, Purwokerto, sebanyak 60 peserta bakal bertarung di hari terakhir Audisi Umum yang digelar pada hari yang sama.

Pemantauan terhadap bakat-bakat muda di Surabaya dilakukan secara langsung oleh para legenda bulutangkis Indonesia serta pelatih PB Djarum yang termasuk dalam Tim Pencari Bakat yang terdiri dari Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi, Alvent Yulianto, Johan Wahyudi, Tri Kusharjanto, Shendy Puspa Irawati, Sigit Budiarto, Yuni Kartika, Imam Tohari, dan Sulaiman. Di Purwokerto, Tim Pencari Bakat yang diturunkan yakni Christian Hadinata, Denny Kantono, Hariyanto Arbi, Simbarsono, Antonius Budi Ariantho, Lius Pongoh, Meilana Jauhari, Lukman Hakim, Engga Setiawan, dan Puri Setyo.

"PB Djarum bekerja keras memantau bibit-bibit istimewa sehingga kalaupun mereka kalah di Tahap Turnamen ini, tetap bisa kami berikan Super Tiket, karena kami tidak ingin ada atlet muda bertalenta yang tertinggal di setiap kota Audisi," ujar salah satu Tim Pencari Bakat PB Djarum Imam Tohari di sela-sela gelaran Audisi Umum di Surabaya, Minggu (22/7) sore.

"Jika dilihat sekilas, bakat mereka merata dari semua kategori usia. Tapi, kalau diamati memang ada beberapa bibit yang menonjol di setiap kelompok umur. Tujuan kita kan mencetak pemain dunia, jadi kami melihat dari postur, kelenturan, dan pukulan, apakah ada pemain yang bisa diasah dan dilatih untuk ke arah sana. Yang penting kita harus jeli," tambah mantan pemain ganda campuran nasional Indonesia yang memulai kariernya sebagai pelatih di Jepang sejak tahun 2002.

Pemantauan terhadap bakat-bakat muda di Surabaya dilakukan secara langsung oleh para legenda bulutangkis Indonesia serta pelatih PB Djarum yang termasuk dalam Tim Pencari Bakat Pemantauan terhadap bakat-bakat muda di Surabaya dilakukan secara langsung oleh para legenda bulutangkis Indonesia serta pelatih PB Djarum yang termasuk dalam Tim Pencari Bakat

Sementara, Tim Pencari Bakat PB Djarum pada Audisi Umum di Purwokerto, Lukman Hakim, menyatakan bahwa dirinya jiwa tarung atau tak mau kalah dari para peserta tahun ini. Menurutnya, hal tersebut diperlukan untuk membentuk karakter sang anak untuk menjadi atlet yang lebih baik di masa mendatang. "Secara pribadi saya cari anak yang punya karakter terlebih dahulu kemudian teknik. Kalau hanya sekadar mengandalkan teknik semata tapi tidak memiliki karakter, agak susah untuk berkembang menjadi atlet handal," jelas pelatih PB Djarum yang pernah melanglang buana sebagai pelatih di Tiongkok dan Malaysia.

Lebih lanjut Lukman menyatakan, metode pelatihan yang dilakukan di dua negara yang pernah disinggahinya, jauh berbeda dengan yang dilakukan di Tanah Air. Di Tiongkok, semisal, kekuatan fisik menjadi tumpuan utama untuk membentuk karakter pebulutangkis. "Indonesia kalau main bulutangkis itu ada seninya. Sementara Tiongkok mengandalkan kekuatan, karena memang didikannya di sana keras," tutur adik dari mantan pebulutangkis Luluk Hadiyanto ini.

"Indonesia tidak pernah kekurangan dalam hal potensi bibit-bibit pemain bulutangkis muda. Pembinaan yang perlu kami genjot untuk menghasilkan pemain-pemain yang bisa mengharumkan nama Indonesia di dunia," Lukman, menambahkan.

 Di GOR Sudirman, Surabaya, sebanyak 72 peserta berhasil lolos dan melaju ke babak selanjutnya yang digelar pada Senin (23/7). Sementara di GOR Satria, Purwokerto, sebanyak 60 peserta bakal bertarung di hari terakhir Audisi Umum yang digelar pada hari yang sama.Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis Di GOR Sudirman, Surabaya, sebanyak 72 peserta berhasil lolos dan melaju ke babak selanjutnya yang digelar pada Senin (23/7). Sementara di GOR Satria, Purwokerto, sebanyak 60 peserta bakal bertarung di hari terakhir Audisi Umum yang digelar pada hari yang sama.

Usai di Surabaya dan Purwokerto, PB Djarum akan melanjutkan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis yang bergulir di beberapa kota lainnya di Pulau Jawa. Kota-kota tersebut adalah Cirebon, Solo, dan Kudus. Para atlet yang berhasil lolos dari fase Audisi Umum di Purwokerto akan melaju ke babak Final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis, di GOR Djarum, Jati, Kudus, pada 7-9 September 2018. Di tahap final ini mereka akan kembali berkompetisi dengan para atlet dari kota-kota lainnya sebelum akhirnya diumumkan siapa saja yang resmi diterima menjadi atlet PB Djarum.

Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 dapat diikuti oleh atlet putra dan putri berkewarganegaraan Indonesia dengan kategori U11 (berusia 6-10), U13 (untuk peserta dengan umur 11-12 tahun), dan U15 (untuk peserta dengan umur 13-14 tahun). Audisi akan dilakukan dalam bentuk kompetisi dengan sistem gugur. Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui laman www.pbdjarum.org atau dengan mendaftarkan diri secara langsung sehari sebelum pelaksanaan Audisi Umum di GOR setiap kota audisi. Peserta diwajibkan melakukan daftar ulang satu hari sebelum tahap seleksi (H-1) sesuai kota audisi pilihannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Badminton
Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Timnas Indonesia
Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Liga Indonesia
Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Liga Champions
Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Timnas Indonesia
Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Sports
Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Liga Lain
RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

Sports
Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Internasional
Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Liga Champions
Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Internasional
Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

Timnas Indonesia
Timnas U17 Putri Indonesia Vs Korea Selatan: Garuda Pertiwi Matangkan Komunikasi

Timnas U17 Putri Indonesia Vs Korea Selatan: Garuda Pertiwi Matangkan Komunikasi

Timnas Indonesia
Sinyal Persebaya Surabaya Lakukan Perombakan Tim

Sinyal Persebaya Surabaya Lakukan Perombakan Tim

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com