Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data dan Fakta Jelang MotoGP Jerman

Kompas.com - 29/06/2017, 12:32 WIB

HOHENSTEIN-ERNSTTHAL, KOMPAS.com - Akhir pekan ini merupakan kali ke-79 Grand Prix motor akan digelar di tanah Jerman, terhitung sejak masih ada Jerman Barat dan Jerman Timur.

Sejak bersatu, Jerman setiap tahun selalu menjadi tuan rumah Grand Prix. Sejak 1991 hingga 1994, GP Jerman digelar di Hockenheimring.

Tiga tahun berikutnya, Nurburgring yang menjadi tuan rumah. Lalu sejak 1998, Sachsenring baru (dulu merupakan sirkuit jalan raya) jadi tempat digelarnya persaingan kejuaraan dunia balap motor.

Akhir pekan ini, Sachsenring akan menjadi tuan rumah seri ke-9 MotoGP 2017. Sebelum persaingan dimulai, berikut ini beberapa fakta dan data menarik seputar GP Jerman yang layak untuk disimak.

- Sachsenring awalnya hanya sepanjang 3,508 km. Perubahan besar dilakukan pada 2001, lalu ada lagi pada 2003. Panjang sirkuit saat ini adalah 3,671 km.

- Sachsenring merupakan salah satu dari hanya lima sirkuit dalam kalender Grand Prix yang miliki arah berlawanan dengan putaran jarum jam. Empat lainnya adalah Circuit of The Americas (COTA) di Austin, Sirkuit MotorLand Aragon, Sirkuit Phillip Island di Australia, dan Sirkuit Ricarco Tormo di Valencia.

Baca juga: Klasemen Sementara MotoGP 2017 Setelah GP Belanda

- Tahun ini merupakan kali ke-20 secara beruntun Sachsenring menjadi tuan rumah Grand Prix, sejak 1998.

- Hasil terbaik yang diraih pebalap Jerman sejak 1998 pada kelas premier adalah ketika Stefan Bradl finis di urutan keempat pada MotoGP 2013.

- Sejak kelas MotoGP diperkenalkan pada 2002, Honda menjadi pabrikan paling sukses di kelas premier. Mereka memenangi 11 balapan, termasuk tujuh tahun terakhir secara beruntun.

- Pebalap Honda selalu menjadi penguasa pole position MotoGP dalam enam tahun terakhir. Pebalap MotoGP non-Honda terakhir yang start dari pole position adalah Jorge Lorenzo bersama Yamaha pada 2010.

- Pebalap dengan jumlah kemenangan terbanyak di Sachsenring baru adalah Marc Marquez dengan tujuh kemenangan (1 x 125cc, 2 x Moto2, 4 x MotoGP). Rekan satu timnya, Dani Pedrosa, mencatat enam kemenangan (2 x 250cc, 4 x MotoGP).


- Setelah pekan lalu menjuarai GP Belanda, Valentino Rossi (Movistar Yamaha MotoGP) punya peluang memenangi dua balapan beruntun untuk kali pertama sejak 2009 (GP Catalunya dan GP belanda).

- Jika menang pada GP Jerman, Valentino Rossi akan menjadi pebalap tertua kedua sepanjang sejarah yang bisa memenangi dua balapan beruntun. Pebalap tertua yang bisa melakukannya adalah Les Graham pada 1952 ketika berumur 41 tahun 21 hari.

- Setelah GP Belanda, Andrea Dovizioso (Ducati Team) memimpin klasemen sementara pebalap dengan 115 poin. Ini merupakan poin paling rendah ketika pebalap memimpin klasemen setelah delapan balapan, sejak sistem poin yang dipakai sekarang diperkenalkan pada 1993.

- Marc Marquez tak pernah mendapatkan pole position lagi sejak GP Americas di Austin, April lalu. Ini merupakan kali pertama sejak naik ke MotoGP (2013), dia tidak mendapatkan pole position dalam lima balapan beruntun.

Baca juga: Rossi Juara di Belanda, Dovizioso Pimpin Klasemen

- Jonas Folger (Monster Yamaha Tech 3) terjatuh saat menjalani balapan GP Belanda, pekan lalu. Rekor Folger yang selalu mendapatkan poin dari tujuh balapan sebelumnya terhenti. Hal ini juga berarti tidak ada satu pun pebalap MotoGP 2017 yang selalu meraih poin dari delapan seri yang sudah digelar.

- Empat pebalap teratas di klasemen sementara pebalap hanya terpisah dalam 11 poin. Ini merupakan margin terkecil di kelas premier setelah delapan balapan, dengan sistem poin yang dipakai sekarang.

- Kemenangan Valentino Rossi di Sirkuit Assen (GP Belanda) memastikan sudah ada lima pebalap yang meraih kemenangan pada delapan seri pertama MotoGP 2017. Ini merupakan kali pertama terjadi sejak 2006.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Badminton
Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Badminton
Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Badminton
Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan di Final Piala Asia U23 2024

Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan di Final Piala Asia U23 2024

Internasional
Gratis! Nonton Final Euro 2024 Langsung di Olympiastadion Berlin, Cek Caranya

Gratis! Nonton Final Euro 2024 Langsung di Olympiastadion Berlin, Cek Caranya

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com