Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golf, Waspadai Thailand dan Filipina

Kompas.com - 28/03/2015, 03:34 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Filipina dan Thailand adalah dua kekuatan utama yang harus ditembus pegolf Indonesia dalam SEA Games Singapura 2015, 5-16 Juni. Dua negara itu menguasai perolehan emas, setidaknya dalam lima SEA Games terakhir. Thailand mendominasi di putra, sedangkan Filipina memiliki kekuatan di sektor putri.

Thailand memiliki Danthai Boonma dan Poom Saksansin, peraih medali emas dan perunggu perorangan putra, serta emas beregu putra di SEA Games Myanmar 2013. Di putri, Princess Mary Superal dan rekan-rekannya dari Filipina menjadi andalan.

Dengan peta persaingan yang masih belum banyak berubah, menurut Ketua Bidang Amatir Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI) Netty Hariadi, empat pegolf putra dan tiga atlet putri Indonesia memiliki peluang mencuri emas. Peluang itu ada di beregu putra.

"Saat ini, pegolf Indonesia memiliki mental dan teknik yang tidak berbeda jauh dengan lawan. Itu sebabnya, kami berharap, Fadli, Tirto, Kevin Caesario Akbar, dan Rizchy bisa mengimbangi Thailand. Juga pegolf tuan rumah yang tentu mengenal dengan baik lapangan golf tempat pertandingan," kata Netty, pekan lalu, di Jakarta.

Di putri, selain masih bergantung kepada Tatiana Jaqueline Wijaya, Indonesia juga mengandalkan Rivani Adelia Sihotang dan Ida Ayu Melati. Mereka tak hanya diandalkan di perorangan, tetapi juga beregu untuk memberikan perlawanan pada Thailand dan Singapura.

Untuk mencapai target itu, pelatnas golf untuk SEA Games digelar sejak Januari. Namun, hingga saat ini, ketujuh atlet pelatnas belum pernah berlatih bersama. Ini karena semua pegolf harus bersekolah dan kuliah di kota tempat tinggal masing-masing. Bahkan, ada yang kuliah di Amerika Serikat.

"Kami sudah menyediakan pelatih, yakni David Milne dan Lowrie Montague dari Australia, yang sempat menjadi pelatih beberapa atlet pelatnas. Tetapi, tetap saja mereka tidak bisa berkumpul. Padahal, latihan bersama dirancang tidak terlalu lama, hanya lima hari," kata Ari Hidrijantoro, salah satu pengurus bidang yunior PB PGI.

Karena latihan bersama belum bisa berjalan, PB PGI membuat program lain agar atlet memiliki pengalaman bertanding sebelum tampil di Singapura, yakni dengan membuat kejuaraan golf untuk tingkat amatir dan elite. Seri pertama telah berlangsung 20-22 Februari.

"Indonesia Elite Amateur Championship kami rencanakan berlangsung dalam tujuh seri. Untuk tiga seri pertama, kami wajibkan agar diikuti pegolf pelatnas SEA Games," ujar Rita Daenuwy dari Humas PB PGI.

Agar persaingan dalam turnamen tersebut berkualitas, peserta dibatasi hanya mereka yang diundang penyelenggara. "Kami mengikutsertakan pegolf yang hanya memiliki handicap di bawah lima," ucap Rita.

Dengan syarat itu, peserta turnamen hanya terdiri dari 40 hingga 50 pegolf.

Selain mengikuti kejuaraan di Indonesia, Sekretaris Jenderal PB PGI Christine Wiradinata mengatakan, ada beberapa pegolf yang baru saja mengikuti kejuaraan Grand Final Faldo Series Asia, di Mission Hills Golf Club, Faldo Course, Shenzhen, Tiongkok, 18-20 Maret. Mereka ialah Fadli Rahman Soetarso, Tirto Tamardi, Rivani Adelia Sihotang, dan Ida Ayu Melati.

Ke Malaysia

Menyinggung tentang rencana uji coba di luar negeri, menurut Netty, para atlet akan mengikuti kejuaraan di Malaysia, Mei. Dalam kejuaraan itu, Tatiana dan kawan-kawan diharapkan bisa mengintip kekuatan lawan yang juga akan tampil di SEA Games.

PB PGI juga akan mengusahakan agar pegolf Indonesia bisa beruji coba di Sentosa Golf Club, Singapura, tempat berlangsungnya cabang golf di SEA Games nanti.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com