Kedua pemain binaan pelatnas ini merupakan rekan berlatih. Tak heran jika mereka sudah saling mengetahui kekurangan dan kelebihan masing-masing. Laga final ini berjalan cukup alot hingga akhirnya dimenangi Rosyita/Maretha dengan 21-19, 15-21, 21-10 dalam 55 menit.
"Kalau ditanya grogi sih iya juga. Tetapi kami masih bisa bermain seperti biasa dan kami bisa memberikan perlawanan. Maklum saja, kami kan sudah sering latihan bersama-sama di pelatnas," ungkap Rosyita kepada Badmintonindonesia.org.
Bermain sabar dan tahu kapan harus bertahan atau menyerang merupakan kunci kemenangan Rosyita/Maretha.
"Kunci kemenangan kami adalah bermain sabar dan fokus. Kami juga tidak banyak melakukan kesalahan sendiri dan tidak terburu-buru ingin memenangkan pertandingan," tambah Rosyita.
Selain gelar ganda putri dari Rosyita/Maretha, Indonesia juga menjuarai nomor tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran. Sementara nomor tunggal putri berhasil dimenangi Jepang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.