KUDUS, KOMPAS.com — Para peserta Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2014 berhamburan keluar mengejar para atlet bulu tangkis Asian Games 2014, seperti Tontowi Ahmad, Muhammad Ahsan, dan Liliyana Natsir.
Lima atlet Asian Games, termasuk Praveen Jordan dan Debby Susanto, beserta pelatih ganda campuran Richard Mainaky memang didatangkan untuk menyaksikan sekaligus memberi
motivasi kepada para peserta audisi.
Ketika sosok para atlet tersebut masuk ke GOR Jati, Kudus, para peserta audisi yang tengah bertanding langsung seperti overacting dan bermain sungguh-sungguh. Ke mana pun
bola lawan meluncur tetap dikejar dengan semangat. Tentu dengan harapan gerakan tersebut dilihat oleh para atlet idola.
Namun, boro-boro melirik pertandingan, para atlet Asian Games harus kewalahan melayani permintaan para penggemar untuk berfoto bersama. Belum lagi saat harus menandatangani foto-foto diri mereka untuk dibagikan kepada para peserta audisi.
Bagi para atlet PB Djarum yang kini menjadi atlet Asian Games, kehadiran mereka di acara audisi ini semacam adanya ikatan antara masa lalu saat mereka memulai karier bulu tangkis. "Dulu memang tidak ada audisi besar-besaran seperti ini. Tetapi, melihat anak-anak yang semangat seperti ini, jadi ingat masa mulai bermain bulu tangkis waktu kecil," kata Liliyana Natsir yang biasa dipanggil Butet.
Liliyana Natsir memang tidak besar bersama PB Djarum, tetapi ia masih ingat bagaimana perasaan tidak mau kalah dan kompetitif itu memang dimulai sejak masa kanak-kanak.
"Jadi lucu saja melihat bagaimana anak-anak itu jadi lebih ngotot begitu kami datang."
Sementara buat Praveen Jordan yang telah bergabung dengan PB Djarum sejak lama, kedatangan ke Kudus tak ubahnya seperti reuni dengan rekan-rekannya pada masa lalu.
"Ketemu teman-teman lamalah," ungkapnya. Seperti Liliyana, Praveen juga mendapat panggilan Ucok. "Ibu saya memang berasal dari Medan."
Menurut Program Director Bakti Olah Raga Djarum Foundation, Joppy Rosimin, kehadiran para atlet PB Djarum yang masuk Pelatnas Asian Games Incheon menjadi semacam hiburan buat para peserta audisi umum. "Mereka kan banyak yang datang dari luar Jawa Tengah, bahkan dari luar Pulau Jawa. Kalau mereka datang hanya untuk sekali main, kan sangat disayangkan," ungkap Joppy.
"Dengan bertemu para pemain nasional, setidaknya mereka kan punya cerita yang bisa bawa mereka pulang bila mereka gagal lolos. Sementara untuk acara hiburan agar mereka
tidak bosan datang ke Kudus yang tentunya memakan biaya tidak sedikit."
Meski datang ke Kudus, para atlet bulu tangkis ke Asian Games tetap dibebani kewajiban untuk menjaga kondisi fisik. Pelatih ganda campuran Pelatnas, Richard Mainaky, mengaku tetap meminta para pemain menjalani program latihan seperti di Cipayung. "Untuk Tontowi, saya bahkan tetap membawa semua alat bantu latihan fisik seperti tali. Jadi kebugaran mereka tetap terjaga."
Cabang bulu tangkis ditargetkan menyumbang dua medali emas dalam pesta olahraga negara Asia, Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, yang akan berlangsung pada 19 September-4 Oktober mendatang. Medali emas diharapkan datang dari ganda campuran Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad serta ganda putra Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.