KUDUS, Kompas.com - Acara tahunan audisi umum bea siswa Djarum bulu tangkis 2014 yang berlangsung 5-7 September akhirnya diikuti 1.380 peserta.
Para peserta mengikuti proses seleksi yang dilangsungkan di deretan lapangan bulu tangkis di GOR Jati, Kudus milik PB Djarum. Proses seleksi ini diawasi oleh deretan pelatih PB Darum dan juga beberapa mantan pemain nasional seperti Christian Hadinata, Antonius, Maria Kristin dan juga peraih emas Olimpiade, Susy Susanti.
Jumlah peserta yang membengkak ini jauh melampaui peserta tahun lalu yang mencapai 1.038 peserta. Peserta datang dari 32 provinsi i Nannroe Aceh Darussalam hingga Papua. Peserta terbanyak berasal dari Jawa Tengah (812), Jawa Timur (166), Jawa Barat (149), DKI (55) dan Banten (33).
Peningkatan peserta datang dari provinsi Bangka Belitung (8), Lampung (10).
Menurut Program Director Bakti Olah Raga Djarum Foundation, Joppy Rosimin, jumlah peserta ini merupakan calon peserta yang akhirnya datang dan mendaftar ke Kudus hingga kamis (4/98/2014) malam. "Kalau yang mendaftar secara on-line mencapai lebih dari 1.900 orang," kata Joppy.
Karena membludaknya peserta, panitia melakukan proses seleksi yang ketat dan maraton. Untuk tahap pertama proses seleksi dilakukan dengan simulasi pertandingan selama sepuluh menit. Mereka yang menang kemudian akan diadu lagi dengan calon peserta lainnya.
Sementara tahap berikutnya, seleksi akan menyangkut antara lain ketahanan stamina melalui bleep test.
Menurut tim manajer PB Djarum, Fung Permadi yang mengawasi di GOR Jati, proses seleksi awal ini sebenarnya untuk dapat melihat basic foundation dari calon peserta. "Kita melihat dulu basic teknik dan latihan fisik dari para peserta audisi umum ini," kata Fung. "Dapat kelihatan kok siapa yang sudah sering bertanding dan siapa yang memiliki basic yang lumayan lah."
Pengalaman bertanding memang menolong pada para peserta audisi umum bea siswa Djarum dalam melewati tahap pertama selesi. Seperti yang dilakukan Salsabila, peserta dari Kabupaten Tegal yang baru berusia 10 tahun.
Pemain yang berpengalaman menjadi juara di ajang O2SN dan Popda Kota Tegal ini terlihat mampu menguasai lapangan saat menghadapi lawan pertamanya. Dengan kelebihan
kemampuan teknik, ia mampu mengatasi lawannya. "Saya hanya berusaha bermain tanpa beban. Kalah atau menang soal nanti," kata Salsabila yang ingin menjadi juara dunia seperti Susy Susanti.