James Blake, Mundur Setelah US Open

Blake memang tak sepopuler Roger Federer, Andy Roddick, atau Lleyton Hewitt. Tetapi, petenis Amerika Serikat ini telah merangkai perjalanan luar biasa sejak menjadi petenis profesional, 14 tahun lalu.

Sebelum menjadi pemain profesional, Blake pernah harus memakai penyangga pada punggung karena skoliosis, selama 18 jam sehari, saat memasuki usia belasan tahun. Dia juga pernah mengalami patah tulang leher dan kelumpuhan pada wajah.

Petenis kelahiran 28 Desember 1979 ini juga pernah mendapat cedera lutut cukup lama. Lalu, dia harus kehilangan ayahnya yang meninggal karena kanker.

Dengan segala masalah yang dihadapi, Blake berhasil menjadi petenis nomor satu saat kuliah, lalu tembus ke nomor empat dunia, sebagai petenis profesional.

Mengikuti lima petenis AS lainnya, yakni Pete Sampras, Michael Chang, Todd Martin, Andre Agassi, dan Andy Roddick, Blake memilih US Open sebagai turnamen perpisahan.

"Kompetisi akan jadi sesuatu yang saya rindukan. Saya akan kehilangan masa-masa penuh tekanan, break points, set points, match points, dan penonton. Tetapi, saya sangat beruntung punya kehidupan lain setelah ini yang sangat ingin saya jalani bersama istri, bersama keluarga saya," kata Blake.

"Saya tidak punya rencana pasti. Saya akan melihat kalau ada sesuatu di luar tenis yang bisa dikerjakan. Saya masih akan berurusan dengan tenis. Saya sudah pasti akan senang kembali ke tenis sebagai kapten tim Davis Cup," terang perempat finalis US Open 2005 dan 2006 tersebut.

"Saya masih mencintai kompetisi. Saya sudah berbicara dengan beberapa pemain, Mardy (Fish), John (Isner), Sam (Querrey), orang-orang yang sangat sering saya jumpai, dan Andy (Roddick), satu hal yang akan saya rindukan adalah persahabatan (dengan mereka) setiap hari di ruang ganti," aku Blake.

Blake akan turun melawan Ivo Karlovic pada pertandingan pertamanya, Rabu (28/8/2013), di Arthur Ashe Stadium. Petenis 33 tahun ini juga akan bermain di nomor ganda, berpasangan dengan petenis muda AS, Jack Sock.